Calon-calon ini menang telak di Pilkada serentak hasil hitung cepat
Selisih angka di atas 50 persen.
Sejumlah lembaga survei seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indo Barometer melansir data hitung cepat atau quick count pilkada serentak. Berbagai metode digunakan lembaga survei tersebut untuk mendapatkan hasil hitung cepat, salah satunya LSI yang menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah 200-400 TPS setiap wilayah dengan margin of error kurang lebih 1 persen.
Dari hasil hitung cepat tersebut, sejumlah calon kepala daerah meraih perolehan suara yang jauh melampaui pesaingnya. Bahkan selisihnya mencapai angka 50 persen.
Salah satunya seperti calon Bupati Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas dan calon Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Pasangan petahana tersebut menang telak dengan angka 88,81 persen suara, jauh meninggalkan pesaingnya, pasangan Sumantri Sudomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si), dapat 11,19 persen.
Direktur Citra Publik-LSI Network Ade Mulyana mengatakan, kemenangan Anas sudah diprediksi jauh sebelumnya mengingat elektabilitasnya yang tinggi. Sebagai petahana, Anas dinilai berhasil memimpin Banyuwangi oleh mayoritas warga.
Berikut calon-calon yang menang telak di Pilkada serentak hasil hitung cepat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Tubagus Iman Ariyadi dan Edi Ariadi
Pasangan incumbent Tubagus Iman Ariyadi dan Edi Ariadi yang diusung oleh 11 parpol, unggul telak berdasarkan hasil hitungan cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Iman berjanji bekerja lebih keras di periode kedua kepemimpinannya.
Berdasarkan hitung SMRC, Iman-Edi memperoleh suara sebesar 77,18 persen, sedangkan pasangan independen Sudarman-Marfi, memperoleh suara sebesar 22,82 persen, dengan tingkat partisipasi mencapai 61,92 persen.
"Ini menunjukkan bahwa ekspektasi dan harapan masyarakat kepada saya dan Pak Edi besar. Saya akan bekerja keras untuk 5 tahun lagi," kata Iman di GOR Asa, Kota Cilegon, Banten, Rabu (9/12).
Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko
Pasangan calon Bupati Abdullah Azwar Anas dan calon Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko unggul dalam Pilkada Banyuwangi. Hasil hitung cepat (quick count) Citra Publik-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network, pasangan petahana itu meraup 88,81 persen suara, sedangkan lawannya, Sumantri Sudomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si), dapat 11,19 persen.
Hitung cepat dilakukan di 228 TPS pada tingkat kepercayaan 98,25 persen dengan margin of error 1 persen. Metode penarikan sampel memakai multistage random sampling. Sampel TPS diambil secara proporsional.
"Ini perhitungan final quick count dari semua data yang masuk," kata Direktur Citra Publik-LSI Network Ade Mulyana, Rabu (9/12).
Rita Widyasari dan Edi Damansyah
Pasangan calon Kabupaten Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan Edi Damansyah unggul sementara berdasar hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia. Calon petahana ini unggul telak di antara tiga pasangan lainnya.
Rita Widyasari dan Edi Damansyah unggul dengan perolehan suara 88,76 persen. Sementara tiga pasangan lainnya, Sugianto dan Rudi Hartono peroleh 3,43 persen, Awang Wahyu dan Andi Katanto 4,19 persen, dan Idham Khalid dan Abdul Kadir 3,62 persen.
Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana
Lembaga Survei Surabaya Consulting Group (SCG), menyebut pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana akan kembali memimpin Kota Surabaya, Jawa Timur. SCG memprediksi, pasangan calon besutan PDIP ini, menang mutlak di Pilwali Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12).
SCG menyebut, hingga pukul 13.00 WIB, pasangan incumbent ini, hasil sementara meraih suara 81 persen, sedangan pasangan urut satu Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan PAN, meraih suara 19 persen.
Hasil survei yang dilakukan SCG ini, menggunakan metode exit poll yang dilakukan dengan cara menanyakan langsung ke pemilih yang baru keluar dari tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah responden yang dijadikan obyek survei berjumlah 4 ribu orang.
"Exit poll ini kita lakukan dengan cara menanyakan langsung ke responden yang baru keluar dari TPS. Apakah mereka sudah melakukan pilihan dan memilih nomor berapa?," terang Direktur SCG, Didik Prasetiyono.