Calon petahana Pilkada Medan menang di TPS tapi golput lebih banyak
Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos di TPS-36 berjumlah 214 orang dari 784 pemilih di DPT.
Penghitungan suara di TPS-36 Pangkalan Masyhur, tempat calon petahana Pilkada Medan, Tengku Dzulmi Eldin, mencoblos sudah selesai dilakukan. Hasilnya, dia unggul di sana meskipun jumlah yang tidak memilih lebih banyak.
Dari penghitungan suara yang telah dilakukan di TPS yang ada di Kompleks Citra Wisata itu, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, T Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution mendapat 177 suara atau 83,5 persen dari 212 suara sah.
Pasangan nomor urut 2, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma hanya mencatat perolehan 35 suara atau 16,5 persen dari suara sah.
"Juga terdapat 2 suara tidak sah," kata Safrul Azmi petugas PPL Kecamatan Medan Johor yang bertugas di TPS-36 Pangkalan Masyhur.
Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos di TPS-36 berjumlah 214 orang atau 27,3 persen dari 784 pemilih yang terdata di DPT. Jumlah yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput mencapai 570 orang atau 72,7 persen. "Memang kemarin yang mendapat formulir C-6 hanya sekitar 500-an," jelas Azmi.
Sementara itu, Akhyar Nasution yang menjadi pasangan Eldin mencoblos di Jalan Alumunium. Sementara pasangan nomor urut 2, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma tidak mencoblos, karena mereka bukan warga Kota Medan.
Pilkada Kota Medan hanya diikuti dua pasang calon, yaitu pasangan nomor urut 1, T Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, dan pasangan nomor urut 2, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma. Mereka akan memperebutkan 1.985.096 suara pemilih yang terdata dalam DPT.
T Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution diusung PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PKPI, PAN dan PBB. Sementara itu, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma didukung Partai Demokrat, Gerindra dan Hanura.
Dzulmi Eldin merupakan calon petahana karena sebelumnya dia menjabat Wali Kota Medan. Sementara Ramadhan Pohan adalah mantan anggota DPR yang juga elite Partai Demokrat.
Baca juga:
Kawanan Lebah serang warga yang mau nyoblos di TPS Pilkada Medan
Calon Petahana Pilkada Medan optimis menang
Sehari jelang pilkada, 1.087 surat suara dibakar
Tak masuk DPT, 2.508 warga di Rutan Tanjung Gusta tak bisa nyoblos
Pilkada Medan, Ramadhan Pohan kandidat berkocek paling tebal
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.