Cegah Kerumunan, Mendagri Imbau Pemilih Pilkada Langsung Pulang Usai Mencoblos
Tito meminta masyarakat yang telah menggunakan hak suaranya di Pilkada, langsung pulang ke rumah dan tak berkumpul di TPS. Pasalnya, berkumpulnya masyarakat dengan jumlah banyak berpotensi menularkan Covid-19.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai jam yang tertera dalam undangan. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kerumunan massa saat hari pencoblosan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang.
Tito meminta masyarakat yang telah menggunakan hak suaranya di Pilkada, langsung pulang ke rumah dan tak berkumpul di TPS. Pasalnya, berkumpulnya masyarakat dengan jumlah banyak berpotensi menularkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
"Pemilih datang sesuai jam undangan. Sehingga tidak terjadi pengumpulan. Selesai memilih mereka harus langsung pulang. Tidak ada yang berkumpul di TPS. Di TPS yang diperbolehkan hanya saksi-saksi dan pengamanan saja," jelas Tito dikutip dari siaran persnya, Selasa (24/11/2020).
Tito menyarankan agar pemilih yang berusia lanjut (lansia) dan memiliki penyakit komorbid diberikan perlakuan atau fasilitas khusus dalam menggunakan hak suaranya. Menurut dia, lansia dan komorbid rentan terpapar Covid-19.
"Mungkin dengan cara dijemput, difasilitasi, masuk kelompok yang pagi biar cepat, dan semua protokol kesehatan seperti masker dan lain-lain diberikan pada mereka. Sarung tangan, dan lainnya, setelah itu pulang. Jangan ikut bergerombol, karena bahaya," katanya.
"Mekanisme lain saya kurang tahu apakah masih bisa, yaitu melakukan upaya jemput bola. Misalnya, yang sakit atau orang tua, petugasnya datang menjemput bola," sambung dia.
Meski begitu, dia menyerahkan mekanisme pemungutan suara kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tito mengakui bahwa hari-hari terakhir masa kampanye merupakan tahapan yang rawan.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya rapat koordinasi dengan semua elemen yang terlibat dalam Pilkada. Tito menyampaikan bahwa masa tenang Pilkada 2020 akan dimulai pada 6-8 Desember.
Nantinya, penyelenggara Pilkada akan membersihkan semua alat peraga kampanye seperti spanduk dan baliho. Dia berharap KPUD segera melakukan simulasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah terkait tahapan saat hari pemungutan suara.
"Sehingga siapa berbuat apa itu betul-betul bisa diketahui oleh para penyelenggara TPS masing-masing. Settingnya, cara masuknya, perlengkapan untuk pemilih, penyelenggara, pengamanan, pengawas, dan kemudian termasuk diantaranya yang paling penting sekali yang perlu diketahui kita bersama ada pengaturan jam," ujar Tito.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Tanggapan KPU Sleman Soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik
Komnas HAM Soroti Peningkatan Kasus Covid-19 di Masa Kampanye Pilkada
20 Ribu Surat Suara Pilkada Tasikmalaya Rusak
Mahfud MD Sebut Pelanggaran Protokol Kesehatan saat Kampanye Pilkada 2,2 Persen
Tren Survei Appi-Rahman Menanjak, Erwin Aksa Klaim Makassar Ingin Pemimpin Baru