'Cinta bertepuk sebelah tangan' Gerindra ke Budi Waseso
Budi Waseso menolak rencana duet dirinya dengan Sandiaga Uno yang diwacanakan Gerindra.
Meski sudah mengumumkan tiga nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang lolos penjaringan, Partai Gerindra masih membuka peluang terhadap nama lain. Kepala BNN Budi Waseso sempat dilirik karena dinilai memiliki popularitas tinggi. Namun sayangnya niatan itu ditolak mentah-mentah oleh Budi Waseso.
Saat dimintai tanggapannya atas keinginan Gerindra yang ingin mengusungnya di Pilgub DKI, mantan Kabareskrim itu menyatakan ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNN. Apalagi, ungkap Budi, Partai Gerindra belum sekalipun menjalin komunikasi untuk penjajakan membahas Pilgub DKI.
"Saya belum ada komunikasi apapun ya, karena bagaimanapun saya sekarang masih kepala BNN. Dan kegiatan-kegiatan saya itu kan kalau di luar dari kepentingan BNN harus seizin bapak Presiden. Saat ini belum ada yang mendekati," kata Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7).
Budi menyatakan bahwa dirinya tak kenal dengan Politikus Gerindra Sandiaga Uno yang ingin dipasangkan dengannya di Pilgub DKI. "Saya malah belum kenal. Tapi kalau dipasang-pasangkan namanya orang berharap kan boleh lah," ujarnya.
Nama Budi Waseso pertama kali dimunculkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia langsung memasangkan nama Budi Waseso dan Sandiaga Uno menjadi cagub dan cawagub di Pilgub DKI Jakarta.
Dasco menilai Budi Waseso memiliki sikap tegas dan mempunyai pengalaman sehingga sangat layak untuk memimpin ibu kota. "Calon yang masuk radar ada Budi Waseso. Dia tegas, tidak arogan, integritas tinggi, berprestasi, tidak pandang bulu dan bersih," kata Dasco beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua Penjaringan Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, partainya telah memiliki langkah untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 siapapun tokoh yang akan diusung nantinya.
"Ahok bukan sosok yang tidak terkalahkan. Hitungan politik saya, Ahok kalah, tapi saya tidak mau mendahului takdir Allah. Dengan kerja keras Gerindra, Ahok bisa dikalahkan," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (14/7).
Seperti diketahui, Gerindra telah memiliki tiga nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta hasil dari penjaringan, mereka adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, pengusaha Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
"Mereka bertiga, ditambah Pak Buwas jika jadi diputuskan, adalah kader anak bangsa yang bisa memberi koreksi kepemimpinan Ahok. Kemudian menjadi perekat kembali soliditas warga Jakarta membangun Jakarta bersama-sama," jelas anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Syarif meyakini langkah partainya mengusung calon Gubernur DKI Jakarta akan mendapatkan sambutan dari masyarakat. Mengingat partai berlambang Burung Garuda ini ingin membangun ibukota tanpa menyakiti, partisipatif, humanis dan taat hukum.
"Sejak awal masyarakat sudah tahu bahwa Gerindra ingin pembangunan di DKI jakarta tanpa menyakiti, partisipatif, humanis dan taat hukum. Itu semua sangat minim di Ahok," tutupnya.
Baca juga:
Budi Waseso tolak pinangan Gerindra untuk maju di Pilgub DKI
Gerindra: Ahok bukan sosok yang tidak terkalahkan
Golkar makin mantap bawa Ahok menang di Pilgub DKI
Bertemu Sekjen Golkar, Ahok bahas atasi serangan SARA saat Pilgub
Lawan Ahok, Sahabat Sandiaga Uno luncurkan 'SOLDIER'
Ahok diam-diam bahas strategi hadapi Pilgub dengan Sekjen Golkar
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.