Dapat restu Emil, Kadis Koperasi UKM Bandung ikut konvensi Demokrat
Priana Wirasaputra resmi ikut penjaringan calon wali kota melalui konvensi Partai Demokrat. Pria yang akrab disapa Kang Pri ini mengikuti konvensi atas undangan DPC Partai Demokrat Kota Bandung.
Salah satu birokrat Pemkot Bandung yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Priana Wirasaputra, resmi ikut penjaringan calon wali kota melalui konvensi Partai Demokrat. Pria yang akrab disapa Kang Pri ini mengikuti konvensi atas undangan DPC Partai Demokrat Kota Bandung.
Priana datang ke Kantor DPC Partai Demokrat di Jalan Terusan Jakarta didampingi sejumlah pendukung. Tak hanya itu keluarga Priana pun tampak ikut mendampingi saat dirinya menyerahkan formulir pendaftaran di kantor DPC Partai Demokrat.
Priana mengaku sangat terhormat mendapatkan undangan untuk mengikuti konvensi yang digelar Partai Demokrat untuk menjaring bakal cawalkot Bandung.
"Saya mendapatkan undangan yang dilayangkan oleh DPC Partai Demokrat Bandung ini adalah merupakan suatu kehormatan bagi Saya dan keluarga Saya. Dari 2,4 juta penduduk, banyak sekali tokoh-tokoh di Bandung, namun yang undang oleh demokrat hanya 8. Itulah penghormatan yang luar biasa, oleh karena itu Saya menjawabnya dengan apresiasi, Saya datang ke Demokrat," ujar Priana, Sabtu (8/7).
Priana mengaku, sebelum memutuskan untuk ikut dalam konvensi Partai Demokrat, telah menyampaikan niatannya kepada Sekda Kota Bandung untuk meminta pendapat, mengingat statusnya saat ini masih tercatat sebagai ASN Pemkot Bandung. Dia pun mengaku telah mendapatkan lampu hijau dari orang nomor satu di jajaran birokrat Pemkot Bandung tersebut.
Tak hanya kepada Sekda, Priana pun mengatakan jika dirinya telah menyampaikan hal serupa kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dia pun meminta doa restu kepada Ridwan kamil.
"Tadinya Saya tidak akan mencoba mengikuti ajang Pilwalkot ini, karena ada hal-hal bersifat etis buat saya. Kebetulan Saya bertemu di Rapat Paripurna DPRD kemarin ketemu dengan Pak Sekda. Saya sampaikan pada kesempatan itu tentang undangan ini mohon pendapat beliau dan restu beliau. Akhirnya beliau bilang -'nya sok Kang Pri maju aja' (ya silakan Kang Pri maju saja). Kemudian ketemu juga dengan Pak Wali. Beliau juga bilang silakan. Bahkan ada saran saran dari beliau (Ridwan Kamil). Rasanya plong, karena itu tahapan yang harus saya lalui secara etika secar struktural," paparnya.
Priana yang telah mengabdi selama 32 tahun sebagai PNS, mengatakan jika dirinya siap bersaing dengan calon lain. Priana tercatat pernah menduduki jabatan strategis di Pemkot Bandung seperti Kepala Dinas Pelayanan Pajak (sekarang BPPD), Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Kepala Satpol PP Kota Bandung, Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata.
Adapun fokus program yang akan dilakukan jika terpilih nanti, Priana menyebut akan lebih menyoroti soal pemerataan penbangunan di kewilayahan.
"Sekarang sudah baik tapi perlu lebih fokus lagi, agar betul-betul ada pemerataan, ada keadilan dalam pembangunan. Ini warga kita semua harusnya merata untuk semua warga Bandung yang berada di kewilayahan," ucapnya.
Lebih lanjut Priana yakin dengan keputusannya tersebut dan akan menjaga amanat masyarakat jika terpilih nantu.
"32 tahun jadi PNS, Alhamdulillah saya sudah mendapatkan 3 satyalancana. Maknanya ada penghargaan dari pemerintah bahwa saya orang yang clear. Karena penghargaan tidak akan diberikan kepada orang yang tidak clear, tidak disiplin, tidak becus, apalagi indikasi korupsi dan sebagainya," katanya.
Disinggung untuk melepas status PNS jika masuk sebagai calon daa Pilwalkot Bandung, Priana mengaku telah memikirkan hal terseut. Menurutnya hal itu merupakan konsekuensi dari keputusannya untuk maju di Pilwalkot Bandung.
"Masa kerja saya hingga 2020. Saya siap melepaskan status sebagai PNS. Menurut ketentuan yang saya tahu, status PNS itu harus lepas setelah terpilih jadi calon yang diterima KPU," pungkasnya.
Baca juga:
Aher ogah komentar elektabilitas Ridwan Kamil merosot
Nasdem sebut PPP hampir pasti dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Begini tanggapan NasDem soal merosotnya elektabilitas Ridwan Kamil
Ridwan Kamil pertimbangkan daftar cagub Jabar dari PDIP
Ikut Pilgub Jabar, Iwa Karniwa ungkap optimisme kalahkan Kang Emil
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).