Demokrat Lapor Kubu Moeldoko ke Polisi Atas Dugaan Pemalsuan Surat Kuasa 3 ketua DPC
"Sudah gugatan lemah, tidak ada substansinya, malah dibuat dengan cara melanggar hukum. Mereka memalsukan tanda tangan dan surat kuasa dari tiga ketua DPC kami. Benar-benar perilaku yang tidak pantas dan menghina pengadilan dari Moeldoko dan Jhoni Allen dkk," kata tim advokasi DPP Partai Demokrat, Mehbob.
Partai Demokrat melaporkan kuasa hukum kubu Moeldoko atas dugaan pemalsuan tanda tangan dan surat kuasa tiga ketua DPC Partai Demokrat. Suara kuasa itu digunakan kubu Moeldoko untuk melakukan gugatan terhadap Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono.
"Untuk itu, ketiga ketua DPC yang dipalsukan tanda tangan dan surat kuasanya, telah membuat laporan polisi kepada para kuasa hukum dari gerombolan liar Moeldoko dan Jhoni Allen," ujar Koordinator Tim Advokasi DPP Partai Demokrat Mehbob dalam keterangannya, Kamis (29/4)
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Sudah gugatan lemah, tidak ada substansinya, malah dibuat dengan cara melanggar hukum. Mereka memalsukan tanda tangan dan surat kuasa dari tiga ketua DPC kami. Benar-benar perilaku yang tidak pantas dan menghina pengadilan dari Moeldoko dan Jhoni Allen dkk," lanjutnya.
Demokrat juga mengirimkan surat ke Kapolri untuk meminta perlindungan hukum kepada ketua DPC. Sejak pelaporan dilakukan pada 18 April 2021, para ketua DPC mendapatkan teror dan intimidasi agar laporannya dicabut.
"Kepada siapa lagi kita bisa berharap perlindungan dari teror dan intimidasi? Apalagi di mereka ada orang yang sangat dekat dengan kekuasaan. Kami sangat percaya kepada Kapolri dan institusi kepolisian Republik Indonesia, bisa memberikan perlindungan hukum kepada para ketua DPC kami yang diteror. Untuk itu, surat mohon perlindungan hukum pun kami layangkan," kata Mehbob.
Demokrat menilai, apa yang dilakukan kubu Moeldoko dan Jhoni Allen menyayat hati nurani dan akal sehat. Mengabaikan norma, etika, moral, dan aturan hukum yang berlaku. Tanpa ada rasa malu dan segan berulangkali.
Mehbob mengatakan, bukan saja demokrasi yang digerogoti, melainkan keadilan, kebenaran, dan hukum yang seakan-akan diinjak-injak oleh mereka.
"Partai Demokrat tidak akan tinggal kami akan terus lawan dan hadapi perilaku memalukan dari Moeldoko dan Jhoni Allen dan kawan-kawan. Ini adalah bagian dari perjuangan menyelamatkan demokrasi. Perjuangan menegakkan kebenaran dan memperjuangkan keadilan. Perjuangan kita semua, rakyat Indonesia," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat Sindir Kubu Moeldoko, Dua Kali Sidang Gugatan Tidak Berani Hadir
Usai PDIP dan Demokrat, PKS Lanjutkan Safari Politik Bertemu PKB
Partai Demokrat Kirim Surat ke Kapolri, Minta Perlindungan 3 Ketua DPC Diteror
AHY Dorong Pemerintah Segera Relokasi Korban Banjir Bandang di NTT
AHY: Ulama dan Pemimpin Harus Dekat, Bersatu Bangun Bangsa
AHY Ingin Partai Demokrat Masuk Tiga Besar