Demokrat: Pejabat Publik Harus Siap Terima Masukan, Tak Boleh Emosional
Kamhar mengatakan, karakteristik dan pembawaan seperti itu diharapkan bisa dipedomani dan dimanifestasikan bersama oleh seluruh pejabat publik baik di pusat maupun di daerah.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan, bahwa pejabat publik harus siap menerima masukan. Hal ini sejalan dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyentil sikap pejabat publik yang enggan menerima kritikan maupun keluhan.
"Menjadi pejabat publik tentu mesti siap menerima masukan, pandangan dan pemikiran yang berbeda-beda dan beragam. Termasuk cara meresponnya pun tak boleh emosional, mesti rasional dan terukur," katanya lewat pesan singkat, Kamis (7/10).
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Apa pandangan Partai NasDem tentang Anies Baswedan terkait Pilkada? “Pak Anies itu ibarat orang main kartu ya kartunya enggak pernah mati,” kata Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada wartawan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Kenapa Anies Baswedan ingin mendirikan partai politik? Mungkin pemikiran beliau dan harus kita hargai karena beliau ingin terus berkontribusi, menggunakan bahwa beliau memiliki banyak pemikiran yang bisa diintegrasikan disatukan perjuangan wadah gerakan,
Menurutnya, mengemban amanah jabatan publik mesti siap dengan segala konsekuensi sebagai pusat sorotan yang harus selalu tampil dengan wajah teduh. Kemudian mengayomi, menenangkan dan hadir dengan solusi.
"Sekalipun fungsional marah-marah bukanlah tampilan yang diharapkan bagi seorang pejabat publik dalam merespon persoalan. Menjadi 'pemurah' bukan pemarah, karena marah-marah hanya mempertontonkan ketidakdewasaan dan ketidakmatangan dalam memanajemeni masalah," ujarnya.
Kamhar mengatakan, karakteristik dan pembawaan seperti itu diharapkan bisa dipedomani dan dimanifestasikan bersama oleh seluruh pejabat publik baik di pusat maupun di daerah.
"Tak boleh kuping tipis, apalagi dikit-dikit marah-marah. Tak boleh juga sering mengumbar ke publik minta dikritik atau didemo, giliran dikritik dan didemo terjadi upaya pembungkaman, intimidasi bahkan kriminalisasi," ucapnya.
Kamhar tidak sependapat apakah sentilan Anies terhadap pejabat publik seperti cari perhatian membangun citra untuk kepentingan pilpres 2024. Menurutnya, apa yang diungkapkan Anies adalah hal lumrah.
"Ini sentilan yang wajar dikemukakan dan ada konteksnya, di mana baru-baru ini viral pejabat publik dalam hal ini Mensos Ibu Risma marah-marah untuk kesekian kalinya," ujar dia.
Diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebagai pejabat publik harus siap menerima kritikan. Pejabat publik harus menjadi kotak pos kritik semua urusan.
Hal itu ia sampaikan dalam Workshop yang digelar PAN. Anies ditanya bagaimana menanggapi banyak pihak yang mengkritiknya.
"Menurut saya juga ini paket kalau menjadi berada di wilayah publik harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan," ujar Anies dikutip dari kanal YouTube PAN TV, Rabu (6/10).
Lebih lanjut, Anies bilang sebagai Gubernur harus mendengarkan keluhan di mana pun. Bagi pejabat publik yang tidak mau menerima keluhan, lebih baik mengurus burung saja di rumah.
"Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik, kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima politik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga kan saya pelihara burung gitu," ujarnya.
Anies melihat PAN memiliki sebuah kematangan. Bagaimana sebuah perbedaan dikelola, dan dialog dikelola. Kata dia, jangan pernah menganggap pihak yang berbeda pendapat sebagai musuh.
"Semuanya kalaupun itu ada perbedaan, itu lawan, saya sering sampaikan lawan badminton itu teman olahraga, lawan debat itu teman berpikir, lawan dalam pilkada itu teman dalam demokrasi," ujarnya.
Baca juga:
PKS Setuju dengan Anies: Pejabat Harus Menerima Kritik, Dilarang Baper
PPP Setuju Ucapan Anies: Pejabat Publik Jangan Tipis Telinga dan Harus Lapang Dada
5 Sentilan Anies Baswedan soal Kepemimpinan di Indonesia
PDIP Curiga Nilai Commitment Fee Formula E Tak Semahal yang Disampaikan Pemprov DKI
Anies Sebut Kegiatan Vaksinasi Buat Pencari Suaka Merupakan Tugas Kemanusiaan
Anies Resmikan Pembangunan Kampung Cakung untuk Warga Bukit Duri Korban Gusuran