Demokrat: Tak Ada Ketua DPD & Ketua DPC Hadir KLB Abal-abal, Semua Masih Waras
Kamhar menegaskan jika KLB yang dibuat mantan kader Demokrat tersebut abal-abal. Sebab, Demokrat belum pernah mengeluarkan SK Kepanitiaan tentang penyelenggaraan KLB.
Partai Demokrat memastikan tidak ada Ketua DPD dan DPC yang akan hadir ke Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Hotel The Hill di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Demokrat membantah klaim Mantan Politisi Partai Demokrat Darmizal bahwa 1.200 kader siap meramaikan KLB.
"Sekali lagi kami pastikan tak ada Ketua DPD dan Ketua DPC yang sah menghadiri kegiatan KLB abal-abal tersebut. Semuanya masih waras," kata Deputi Bappilu DPP PD Kamhar Lakumanikepada merdeka.com, Jumat (5/3).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
Kamhar menegaskan jika KLB yang dibuat mantan kader Demokrat tersebut abal-abal. Sebab, Demokrat belum pernah mengeluarkan SK Kepanitiaan tentang penyelenggaraan KLB. Ditambah status Darmizal Cs yang sudah dipecat Demokrat membuatnya tidak memiliki hak memakai atribut partai lagi.
"Tak punya legal standing. Apalagi mereka-mereka yang telah dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat, sama sekali tak punya hak untuk membawa-bawa nama Partai Demokrat dan menggunakan atribut Partai Demokrat," tegas dia.
Selain itu, kata Kamhar, tidak ada keadaan yang memaksa Demokrat harus menggelar KLB, apalagi mengganti Ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono. Kepengurusan di bawah kepemimpinan Ketum AHY justru dinilai harus diapresiasi karena memiliki banyak pencapaian.
"Hasil survei terakhir beberapa lembaga survei, Partai Demokrat telah masuk tiga besar dengan persentase elektabilitas double digit," ujar Kamhar.
Di internal partai, lanjut Kamhar, juga tak ada keretakan mulai dari DPP sampai tingkat DPC. "Kami tegaskan ini bukan persoalan internal Partai Demokrat, karena tak ada sama sekali persoalan atau riak-riak dari segenap kader yang memiliki legal standing atau pemilik suara sah yaitu 34 orang Ketua DPD dan 514 orang Ketua DPC," jelas dia.
Oleh sebab itu, pihaknya memandang Gerakan Pengambilalihan Kepemimipinan Partai Demokrat ini hanya kepentingan segelintir orang untuk mengejar kekuasaan. Salah satunya kepentingan Kepala Staf Presiden Moeldoko yang berambisi maju di Pilpres 2024.
"Di sisi lainnya dimana Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden berambisi mengambil alih Partai Demokrat untuk pemenuhan syahwat politiknya pada 2024 nanti," ungkap Kamhar.
Sementara bagi Darmizal Cs, Kamhar menyebut mereka tergiur dengan kekuasan dan uang untuk mengobrak abrik kedaulatan Demokrat.
"Ini terbaca sebagai operasi yang dimotori aktor eksternal yang terafiliasi dengan kekuasaan yang menggunakan tangan para mantan kader dan segelintir kader yang diduga tergiur kekuasaan dan rupiah,"
Kamhar menambahkan, praktek-prakter semacam ini ini mengancam eksistensi demokrasi yang diperjuangkan bersama sebagai agenda reformasi.
Mantan Politisi Partai Demokrat Darmizal mengatakan, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat berlangsung pada Jum'at, (5/3). Darmizal menjelaskan, sebagian besar Ketua DPD dan Ketua DPC sudah menyampaikan kesediaannya untuk hadir dalam KLB.
"Pendiri Partai, Ketua DPD dan DPC, Pimpinan Organisasi Sayap, seperti AMD, KMD, BMD dan GMD beserta pengurus di seluruh tanah air, sudah konfirmasi datang (ke KLB). Sebab semangat dan harapan kami sama: PD harus dipimpin Ketua Umum yang kompeten, terbuka, egaliter dan tidak semena-mena," kata dia dalam keterangannya, Kamis (4/3) malam.
Darmizal menilai, langkah DPP Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sudah sangat terlambat dalam melakukan upaya pendekatan kepada DPD dan DPC. Dia mengatakan, tindakan tersebut sebagai kesia-siaan.
"KLB sudah di depan pintu. Nasi sudah jadi bubur. Mereka tidak perlu menyesalinya," jelasnya.
Darmizal mengklaim, KLB akan dihadiri sekitar 1.200 orang yang terdiri dari peserta DPC dan DPD dan tamu undangan dari seluruh tanah air.
"Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang. Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," ucapnya.
(mdk/ray)