Enam bulan cukup buat reshuffle kabinet, PDIP sudah ada analisisnya
Hasil analisa PDIP terhadap kinerja menteri Jokowi sudah berada di tangan Megawati.
Kabar reshuffle kabinet semakin kencang dibicarakan akhir-akhir ini. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah membuat analisis tersendiri terhadap kinerja menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Jusuf Kalla (JK).
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan bahwa reshuffle merupakan hal yang lumrah dilakukan pemerintah. Namun di Indonesia, kata dia, reshuffle dianggap sebagai sebuah bencana besar.
"Indonesia ini aneh reshuffle dipandang satu goncangan gempa bumi, padahal itu biasa dalam sebuah manajemen itu," kata Hendrawan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (29/6).
Hendrawan menegaskan, PDIP sudah melakukan analisis tentang mana saja menteri yang memang layak diganti atau tidak. Namun, dia tak mau mengungkap hasil analisis tersebut agar tak menjadi kegaduhan di publik.
"Itu tidak boleh (diungkap) karena ini analisis tidak untuk menciptakan kegaduhan," singkat dia.
Hendrawan mengatakan, waktu enam bulan sudah cukup untuk melakukan reshuffle kabinet. Menurut dia, menteri yang tak sejalan dengan program Nawa Cita Jokowi, sudah layak untuk direshuffle.
"Ini sudah lebih dari enam bulan, semestinya kalau kita punya pembantu enam bulan sudah bisa dinilai, apalagi Pak Jokowi visi misi dalam Nawa Cita kelihatan, siapa yang memahami semangat Nawa Cita, siapa yang tidak," tutur dia.
Hendrawan menambahkan, analisis menteri ini sudah diberikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk diberikan kepada Jokowi. Akan tetapi dia tak tahu, sudah atau belumnya hasil analisis ini diberikan kepada Jokowi.
"Ketua umum punya waktu kapan saja untuk berkomunikasi dengan Jokowi," pungkasnya.
Baca juga:
Siapa menteri yang berani-berani remehkan Presiden Jokowi?
PDIP sebut menteri ekonomi era Jokowi berkinerja buruk
Masyarakat puas kerja Jokowi-JK, tapi tidak kabinetnya
Acara buka puasa bersama Jokowi dinilai ada kepentingan politik
Politikus PAN ini sebut menteri Jokowi banyak yang lebay
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.