Fadli Zon: Kesalahan Input Indikasi Kecurangan
Masifnya kesalahan input sejatinya menurut Fadli harus ada tindak lanjut oleh KPU dengan memverifikasi pihak yang menginput, lokasi input data, sampai pemberian sanksi jika terbukti bersalah.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai kesalahan input data formulir C1 ke sistem informasi penghitungan suara (Situng) sebagai indikasi kecurangan. Alasannya, kesalahan terjadi berulang dengan angka yang besar.
"Menurut saya sebetulnya salah input itu adalah salah satu bentuk kecurangan bukan kelalaian, tapi kecurangan, karena salah inputnya ini cukup masif," ujar Fadli saat menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jalan Imam Bondjol, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Masifnya kesalahan input sejatinya menurut Fadli harus ada tindak lanjut oleh KPU dengan memverifikasi pihak yang menginput, lokasi input data, sampai pemberian sanksi jika terbukti bersalah.
Atas penilaiannya itu, Fadli berpendapat Situng sebaiknya tidak dilanjutkan atau diberhentikan sementara sampai proses rekapitulasi dianggap tidak terdapat kecurangan.
Lagipula, kata Fadli, fungsi situng dalam rekapitulasi juga tidak besar karena penetapan KPU atas pemenang pemilih berdasarkan penghitungan manual.
"Toh pada akhirnya yang akan menjadi itungan itu adalah hitungan manual berjenjang," tukasnya.
Sementara itu kedatangan Fadli ke kantor KPU juga diikuti oleh Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR. Sama halnya dengan Fadli, Riza mengatakan kedatangannya ke KPU untuk meninjau secara langsung bagaimana proses rekapitulasi.
Riza mengatakan pada perhelatan pemilu 2019 secara serentak kecurangan terjadi secara sistematis dan masif. Sehingga ia ingin mempertanyakan sikap KPU atas segala dugaan kecurangan tersebut.
" Di sini juga ingin berkonsultasi dengan KPU terkait langkah-langkah apa saja yang sudah diambil oleh KPU menyikapi berbagai pengaduan-pengaduan dari masyarakat terkait adanya kecurangan yang dilakukan di tingkat TPS, PPK, dan sebagainya dan juga kita ingin mendengar berbagai kecurangan yang juga dilakukan sebetulnya yang lebih masif terstruktur dan sistematis sebagai bentuk kecurangan," tandasnya.
(mdk/fik)