Fahri: Anggota DPR yang tolak tunjangan naik jangan ngoceh di luar
"Jadi jangan ngomong tolak di luar, tapi terima di Banggar," ujarnya.
Kenaikan tunjangan bagi tiap Anggota DPR menuai penolakan dari berbagai pihak. Tak terkecuali penolakan juga datang dari Anggota DPR sendiri. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak para Anggota DPR tidak berkoar-koar di hadapan media massa. Melainkan, seharusnya menyampaikan penolakan tersebut di Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"Silakan anggota tolak di Banggar DPR, jangan ngoceh di luar," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/9).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun meminta kepada anggota dewan yang menolak kenaikan tunjangan itu untuk bersikap konsisten. Dia menilai banyak anggota DPR yang setuju saat rapat di Banggar, tetapi menyatakan menolak saat di hadapan media.
"Jadi jangan ngomong tolak di luar, tapi terima di Banggar," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam APBN 2016 yang sudah disahkan antara pemerintah dan DPR, tunjangan anggota dewan mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut tunjangan DPR di APBN 2016:
1. Tunjangan kehormatan
A. Ketua badan/komisi sebesar Rp 6 juta dan akan diusulkan menjadi Rp 11,1 juta
B. Untuk wakil ketua dari Rp 6,4 juta menjadi Rp 10,7 juta
C. Anggota dari Rp 5,5 juta menjadi Rp 9,3 juta.
2. Tunjangan komunikasi intensif
A. Ketua badan/komisi dari Rp 16,4 juta akan diusulkan menjadi Rp 18,7 juta
B. Wakil ketua dari Rp 16 juta akan menjadi Rp 18,1 juta
C. Anggota dari Rp 15,5 juta menjadi Rp 15,6 juta
3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran
A. Ketua komisi/badan sebesar Rp 5,2 juta akan menjadi Rp 7 juta
B. Untuk wakil ketua komisi atau badan, dari Rp 4,5 juta akan menjadi Rp 6 juta
C. Anggota DPR dari Rp 3,7 juta menjadi Rp 5 juta.
Baca juga:
Fahri soal kenaikan tunjangan DPR: Kenapa kita yang dimaki-maki?
Ini 4 kelakuan anggota DPR yang bikin bingung rakyat
RI krisis, Fahri Hamzah malah merengek minta tunjangan DPR naik
'DPR harus bantu pemerintah atasi krisis bukan minta tunjangan naik'
PPP sebut anggota DPR yang tolak kenaikan tunjangan cuma cuci tangan
5 Dalih ini dipakai anggota DPR minta kenaikan tunjangan
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Kenapa Thariq Halilintar gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi anggota DPR? Setelah itu, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yaitu periode 2004–2009 dan 2009–2014, melalui Partai Demokrat.
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
-
Kenapa DPR mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung? Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.