Gaduh internal koalisi 'gemuk' di Pilgub Bali
Sembilan partai politik sepakat membentuk koalisi hadapi Pemilihan Gubernur Bali 2018. Nama Koalisi Rakyat Bali (KRB) dipilih. Namun baru seumur jagung, internal koalisi sudah gaduh. Penyebabnya karena mereka satu suara mengenai paket bakal calon yang diusung.
Sembilan partai politik sepakat membentuk koalisi hadapi Pemilihan Gubernur Bali 2018. Nama Koalisi Rakyat Bali (KRB) dipilih. Namun baru seumur jagung, internal koalisi sudah gaduh. Penyebabnya karena mereka satu suara mengenai paket bakal calon yang diusung.
KRB terdiri dari Golkar, Demokrat, Hanura, NasDem, PPP, PKS, Perindo, PKPI dan PAN. Koalisi gemuk ini ingin menduetkan I Ketut Sudikerta dengan IB Rai Dharmawijaya Mantra alias Rai Mantra. Namun di antara mereka berlainan sikap perihal komposisi siapa bakal Cagub dan Cawagub.
-
Siapa yang mendapatkan dukungan dari PKB di Pilgub Bali? Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan kepada Wayan Koster selaku Ketua DPD Partai PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Bali di Pilkada 2024.
-
Dimana letak Desa Bedulu, pusat peradaban Bali di masa silam? Desa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster di Pilgub Bali? Ketua DPW PKB, Bali Bambang Sutiyono mengatakan, akan patuh terhadap pilihan DPP PKB untuk mendukung Wayan Koster."Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster," kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kapan Muktamar PKB di Bali diselenggarakan? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Supratman Andi Agtas mengaku sudah menandatangani surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihasilkan dari Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
-
Siapa saja yang disebut sebagai Wali Pitu di Bali? Habib Toyyib Zaen menyebut Wali Pitu Bali yakni sebagai berikut: 1. Raden Mas Sepuh/Pangeran Mangkuningrat (Keramat Pantai Seseh, Kabupaten Badung) 2. Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul, Kabupaten Tabanan) 3. Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid di (Keramat Pantai Kusamba, Kabupaten Klungkung) 4. Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Bungaya, Kabupaten Karangasem) 5. Syekh Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi (Keramat Karangasem) 6. Syekh Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit, Kabupaten Buleleng) 7. Habib Ali bin Umar Bafaqih (Keramat Loloan Barat, Kabupaten Jembrana).
Dalam perkembangannya, PAN memutuskan hengkang dan merapat dengan PDIP mengusung duet I Wayan Koster-Cok Oka Arthadan.
Sedangkan Gerindra yang sebelumnya belum menentukan sikap, kemudian bergabung dalam KRB.
Partai besutan Prabowo Subianto ini bersama NasDem dan Demokrat sepakat mengusung duet Mantra dan Sudikerta (Dharma-Kerta). Komposisinya Mantra sebagai bakal Cagub, sementara Sudikerta sebagai cawagub. Hal ini mengacu hasil survei yang menempatkan elektabiitas Dharma lebih tinggi.
"Kami sudah setor nama paket Dharma-Kerta ke DPP Partai NasDem. Rekomendasi untuk paket ini sedang dalam proses oleh DPP," kata Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Rabu kemarin di Denpasar.
Hal yang sama diakui Oka Gunastawa, sedang dilakukan oleh Gerindra dan Demokrat. "Partai Demokrat malah sudah merekomendasikan paket Dharma-Kerta," ujarnya.
Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta mengakui bahwa Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY), secara resmi telah merekomendasikan paket Dharma-Kerta untuk maju bertarung di Pilgub Bali 2018.
"SBY telah menandatangani surat rekomendasi pasangan calon IB Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta atau Paket Dharma-Kerta di Puri Cikeas, Bogor, 21 November 2017, untuk maju di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang," ujar Mudarta.
Sikap ketiga partai ini berlainan dengan Golkar. Ketua DPD Golkar Bali, I Ketut Sudikerta secara tegas menyebutkan dirinya akan tetap mempertahankan rekomendasi yang diterima DPP Golkar sebagai bakal Cagub.
Golkar menginginkan Sudikerta sebagai bakal Cagub, sementara Mantra sebagai bakal Cawagub.
"Sudah jelas dalam rekomendasi yang saya terima saat itu sebagai calon Gubernur bukan sebagai wakil Gubernur," Ucap Sudikerta.
Menurutnya, yang terjadi di internal KRB belum final. Lobi-lobi masih dilakukan untuk menyamakan sikap.
"Biarkan tim bekerja dulu. Masih belum ada kesepakatan dari masing-masing partai. Pastinya dari Golkar sesuai penunjukan diri saya maju sebagai calon gubernur," ungkapnya.
(mdk/cob)