Gaet pemilih pemula, KPUD Jabar gandeng pihak kampus sosialisasi pilkada
Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, menyebut tingkat partisipasi pemilih terus melorot dari semula bisa di atas 80 persen, saat ini berada di angka 70 persen sulit. Rendahnya partisipasi pemilih termasuk mahasiswa dipengaruhi berbagai faktor pertama pentingnya pilkada dan informasi terbatas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengaku kesulitan dalam meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah. Sebagai solusi, akan digandeng akademisi dari kampus untuk membantu melakukan sosialisasi, khususnya kepada pemilih pemula.
Hal itu mengemuka pada acara penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara KPU Provinsi Jawa Barat dengan 30 perguruan tinggi di Jawa Barat di Aula Setia Permana Jl. Garut No. 11 Bandung (6/2).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, berharap kerjasama yang dijalin bisa menambah angka partisipasi pemilih. Menurutnya, tingkat partisipasi pemilih terus melorot dari semula bisa di atas 80 persen, saat ini berada di angka 70 persen sulit.
"KPU Jabar menggulirkan sekitar 500 kegiatan sosialisasi. Salah satu kelompok sasarannya adalah mahasiswa," katanya dari siaran pers yang diterima
Ia menilai rendahnya partisipasi pemilih termasuk mahasiswa dipengaruhi berbagai faktor. Pertama adalah kesadaran tentang pentingnya Pilkada, faktor kedua bisa jadi karena informasi yang terbatas.
"Kami menyadari, kalau tidak dibantu lembaga lain, kami akan sulit menyebarluaskan informasi di kalangan mahasiswa," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur CEPP (Center for Election and Political Party) Universitas Indonesia, Chusnul Mar'iyah menyatakan konsep yang ditawarkan bersifat electainment atau election entertainment, di mana pesan yang disampaikan dalam sosialisasi disisipi oleh hiburan. Salah satu medianya bisa dengan musik.
Dia juga minta KPU menjaga kerjasama yang baik dengan perguruan tinggi termasuk mengenai sistem pelaporannya agar semuanya bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
"Di sini ada pemilih pemula, sehingga pendekatannya sesuai dengan karakter anak muda. Pemilu di Jawa Barat sangat menarik karena sebagai yang terbesar di Indonesia. Pantas kalau Uni Eropa menyebut the most complex election on the world," ungkapnya.
Baca juga:
4 Paslon Pilgub Jabar belum penuhi persyaratan pendaftaran
Kampanye, Ridwan Kamil gandeng Syahrini, Raffi Ahmad & Doel Sumbang
PDI Perjuangan bidik suara pemilih pemula di Pilkada Jabar
KPU libatkan 14 dokter periksa kesehatan peserta Pilgub Jabar
Jelang tes kesehatan, Ridwan Kamil jogging dan Dedi Mulyadi keliling RS
KPUD Jabar sebut berkas pasangan Emil-UU dan dua Dedi dinyatakan lengkap
Polda Jabar siapkan tim khusus antisipasi isu SARA saat Pilkada