Gagasan Ganjar Melihat Indonesia
Ganjar mengatakan, Indonesia dapat dilihat dengan pembangunan infrastruktur yang dibangun hingga menarik para investor.
Indonesia dapat dilihat dengan pembangunan infrastruktur yang dibangun hingga menarik para investor
Gagasan Ganjar Melihat Indonesia
Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal Capres PDIP, Ganjar Pranowo bicara mengenai masa depan arah pembangunan Indonesia
Ganjar mengatakan, Indonesia dapat dilihat dengan pembangunan infrastruktur yang dibangun hingga menarik para investor.
Hal itu dikatakan Ganjar menjawab moderator saat menjadi pembicara di IDE Conference, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7). Ganjar hadir secara virtual dalam acara tersebut.
"Saya mau memulai dari apa yang bisa dilihat publik. Jadi kalau kiti bicara Indonesia stagnan, harus diminta pertanggungjawabannya pada kepala daerah, menteri, presiden, dan pengambil keputusan," kata Ganjar.
Ganjar mengambil contoh pembangunan infrastruktur di Sumatera dan Jawa Tengah. Pembangunan tol dan akses jalan yang baik membuat perjalanan menjadi lebih cepat.
"Itu contoh paling gampang bagaimana infrastruktur jauh lebih baik termasuk ketika mencoba mengutilisasi dari infrastruktur yang sudah ada," ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan, pembangunan infrastruktur itu harus dibarengi dengan kepastian hukum yang membuat para investor mau berbisnis di Indonesia.
"Umpama ketika banyak pelabuhan dibangun, ketika banyak bandar dibangun, maka kecepatan ekonomi kita makin tinggi dan perubahan barang dan manusia lebih cepat, maka Indonesia posisinya hari ini menuju pada ramalan itu, tapi bukan berarti mulus-mulus saja. Ada saja selalu yang umpama pungutan liar masih ganggu, korupsi masih ganggu, dan birokrasi yang ribet masih ganggu," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, bisnis belum berjalan dengan baik jika kepastian hukum belum memberikan jaminan.
Ganjar mengatakan, ketika banyak bicara dengan investor dan pengusaha menyebut Indonesia banyak memberikan insentif, perubahan, penataan regulasi perlu dilakukan. Proses itu menjadi gambaran Indonesia ke depan.
"Baru saja saya ngobrol dengan teman-teman Korea Selatan dan duta besarnya, kita ngobrol bagaimana investasi di Jawa Tengah masuk dari Korea Selatan, ada pabrik masuk KCC Glass, mereka harus mulai produksi di April, tapi harus ada infrastruktur yang disiapkan, maka kami berbicara dengan pak Menko, tolong komitmen dipercepat, tolong komitmen gas di 6 USD segera dieksekusi, karena komitmen kita akan dilihat investor. Ini gambaran diawal, maka kita menuju titik itu."