Ganjar Nilai Tak Perlu ke Kota untuk Kembangkan Kreativitas
Beberapa fasilitas yang seharusnya ada di desa, seperti internet dan pelatihan.
Beberapa fasilitas yang seharusnya ada di desa, seperti internet dan pelatihan.
- Ganjar: Orang Kreatif Manfaatkan Internet Gratis, Makan Siang Bayar Sendiri
- Usai Luncurkan Program Internet 'Gratisin', Ganjar Janjikan Laptop Gratis untuk 53,4 Juta Siswa
- Luncurkan GratisIN, Ganjar Ingin Internet Gratis Bisa Dinikmati Pelaku UMKM
- Ganjar Akan Tularkan Potensi Wisata Desa Klaten ke Tingkat Nasional
Ganjar Nilai Tak Perlu ke Kota untuk Kembangkan Kreativitas
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai anak-anak muda yang punya minat di industri kreatif tidak perlu meninggalkan kampung halaman mereka untuk bertumbuh. Syaratnya, kata dia, fasilitas untuk menunjang minat itu mesti lengkap ada di desa-desa.
Hal ini disampaikan Ganjar usai berdiskusi dengan anak-anak muda dalam kampanye Pilpres di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1).
Ganjar dicurhati anak-anak muda Ponorogo yang mengaku butuh pendampingan dari pemerintah untuk mewujudkan mimpi mereka.
"Mereka sebenarnya punya kemampuan. Tentu ditunjukkan oleh anak-anak yang tinggal di desa dan mereka berharap tidak perlu pergi ke kota, tapi bisa kita fasilitasi," kata Ganjar.
Ganjar menyampaikan, fasilitas yang dimaksud anak-anak muda itu antara lain internet yang memadai, permodalan hingga pelatihan. Menurutnya, banyak profesi lain yang saat ini juga membutuhkan akses serupa.
"Betapa pentingnya internet harus merata, kecepatannya harus lebih tinggi. Kemudian orang yang sudah biasa mengakses aplikasi, mereka bisa bekerja dari tempat masing-masing dengan segala daya dan upaya, ada desainer, ada petani, ada penari serta penyanyi," terang Ganjar.
Tapi, sekali lagi tetap saja fasilitas dari pemerintah menjadi penting bagi mereka dan ini potensi ekonomi yang besar sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebenarnya.
Ganjar meyakini, ketimbang modal materiil, dia menyarankan anak-anak muda mempertajam kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
"Tidak selalu sebenarnya modal dari skill, dari keterampilan, itu modal utama dari talenta, bakatnya, baru modal uang," tutup Ganjar.
Sedangkan terkait modal, dia menyebut banyak skema yang bisa diterapkan, semisal menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).