Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK
KPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
KPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
- KPK Telaah Laporan Dugaan Gratifikasi Ganjar Pranowo
- Apa Itu Hak Angket DPR yang Didorong Ganjar Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, Ini Syarat dan Aturannya
- Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons
- Ganjar Terima Ajakan Dialog KPK: 10 Tahun Saya Jadi Gubernur Tidak Korupsi dan Membohongi
Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo memastikan siap menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 17 Januari 2024. Undangan berkaitan dengan Penguatan Anti Korupsi bagi Penyelenggara Negara ber-Integritas (Paku Integritas) para capres-cawapres 2024.
Meski mengaku belum menerima undangan tersebut, Ganjar menyatakan siap hadir.
"Saya belum dapat undangan. Ini sudah sering ditanyakan, dan saya insyaAllah datang," ujar Ganjar di Jawa Tengah, Senin (15/1).
KPK akan mengundang perwakilan dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2024 untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Rencananya acara itu akan diadakan pada 17 Januari 2024.
"Benar, kami mengundang perwakilan dari ketiga pasangan untuk rapat di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, pukul 14.00 WIB," ujar Juru Bicara KPK bidang pencegahan Ipi Maryati saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.
Ipi menerangkan rapat tersebut akan membahas beberapa hal mengenai persiapan Paku Integritas yang akan diikuti oleh ketiga pasangan calon peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Rapat terkait persiapan kegiatan penguatan antikorupsi atau yang dikenal dengan Paku Integritas, khusus bagi capres dan cawapres, yang kami agendakan pada pekan depan, 17 Januari 2024," jelas Ipi.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut pihaknya bakal mengundang secara khusus calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). KPK ingin mendengar langsung komitmen para capres-cawapres berkaitan dengan pemberantasan korupsi.
"Jadi KPK nanti untuk mengawal dan kemudian memastikan komitmen para capres pada agenda-agenda pemberantasan korupsi, KPK akan mengadakan momen sendiri, bukan debat, tapi kita akan bikin momen, bagaimana visi misi dia dalam perspektif untuk memberantas korupsi," ujar Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (14/12/2023).
Ghufron mengatakan, rencananya pihak lembaga antirasuah akan mengundang mereka pada awal tahun 2024. Menurut Ghufron, nantinya pihaknya ingin mendengarkan secara khusus agenda pemberantasan korupsi calon pimpinan negara ke depan.
"Kita akan mengundang di sekitar awal atau pun pertengahan Januari (2024). Kita akan mengundang, kita akan bikin forum sendiri khusus untuk isu antikorupsi," kata Ghufron.
Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku menyesal datang langsung menyaksikan debat calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa 12 Desember 2023 malam.
"Semalam saya ikut juga karena diundang menyaksikan debat kusir, eh maaf debat capres," ujar Nawawi dalam diskusi Hari Anti Korupsi Sedunia di Istora Senayan, Rabu (13/12/2023).
Tema debat perdana capres diketahui soal pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Menurut Nawawi, tak ada yang bisa ditawarkan oleh para capres dalam debat semalam.
"Capek-capek dari sini saya bela-belain ke sana, saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi enggak yang bisa ditawarkan oleh beliau. Bahasanya, ya hanya berantas korupsi gitu, menguatkan KPK. Tapi seperti apa? Enggak ada juga," kata Nawawi.
"Saya jadi nyesal kenapa harus bermacet-macet semalam," Nawawi menambahkan.
Nawawi berharap mendapatkan gagasan yang konkrit dari para calon presiden, namun tak dia temukan. Meski demikian Nawawi menyebut masih memiliki harapan dalam pemberantasan korupsi karena insan KPK masih memegang teguh integritas.
"Kalau sisa optimisme yang tersisa yang saya katakan tadi integritas insan-insan KPK saya yakini itu masih ada," kata Nawawi.