Gerindra anggap tak wajar survei yang sebut elektabilitas Prabowo turun
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berharap, lembaga survei lebih terbuka dengan metode penelitian yang merilis elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kurang dari 20 persen. Sebab, dalam survei tersebut elektabilitas Prabowo dianggap kurang wajar.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berharap, lembaga survei lebih terbuka dengan metode penelitian yang merilis elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kurang dari 20 persen. Sebab, dalam survei tersebut elektabilitas Prabowo dianggap kurang wajar.
"Kita imbau ini kan lembaga survei yang kemarin menyatakan Pak Prabowo elektabilitasnya turun. Yang kita imbau supaya lebih terbuka lah dalam metode survei dan lain-lain," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
"Yah kalau menurut apa yang kita dapat menurut hasil survei internal yang juga kita enggak rilis apa yang disampaikan hasil survei itu menurut kami kurang wajar juga gitu," lanjutnya.
Menurut Dasco, selama ini, Prabowo sudah berusaha untuk tidak membuat kegaduhan. Padahal selama ini partainya bisa saja meminta mantan Danjen Kopassus itu masif menaikan elektabilitasnya melalui berbagai macam cara.
"Nah kalau kemudian ada survei yang mengatakan elektabilitasnya turun yah kita bisa saja nanti minta Pak Prabowo supaya elektabilitas naik supaya rakyat puas," ungkapnya.
"Apa yang disampaikan oleh rakyat tentang ketidak puasan misalnya tentang kinerja pemerintah terhadap kami wakilnya yang di DPR kemudian belum terwujud yah kami bisa minta Pak Prabowo setiap hari ngomong di media sosial misalnya ketidakpuasan," ucapnya.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas terbaru dalam enam bulan terakhir elektabilitas Jokowi naik dari 46,3 persen menjadi 55,9 persen. Sedangkan kompetitif Prabowo Subianto berada di angka 14,4 persen.
Baca juga:
Survei: Ganjar-Yasin mengungguli Sudirman-Ida di segala lini
Cuek hasil survei, TB Hasanuddin pede bakal dilantik
Elektabilitas Jokowi naik, politikus PDIP sebut bukti kerja bukan pencitraan
Pilgub Jatim paling kompetitif, selisih suara diprediksi tidak besar
4 Survei ini buktikan Prabowo masih sulit tandingi Jokowi
PSI optimis elektabilitas akan terus naik
Survei Median: Elektabilitas Jokowi dan Cak Imin naik, Prabowo turun