Gus Dur berseteru dengan tiga orang ini di PKB
Gus Dur dalam beberapa konflik di PKB, berulang kali berseteru dengan pengurus partai lain, hingga berujung pemecatan.
Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) agaknya memang sarat dengan konflik. Sejak berdiri pada 23 Juli 1998, ragam konflik mewarnai partai tersebut. Upaya rekonsiliasi (islah) satu masalah belum terlaksana, namun satu konflik lagi justru mencuat lagi. Bahkan masalah-masalah itu terjadi ketika Gus Dur masih aktif di partai.
Gus Dur, dalam beberapa konflik di PKB , berulang kali berseteru dengan pengurus partai lainnya, hingga berujung pada pemecatan. Untuk urusan pecat-memecat ini, agaknya Gus Dur masih terlalu superior bagi para seterunya itu, kecuali untuk kasus Muhaimin Iskandar .
Selain Muhaimin, Gus Dur dengan superioritasnya bisa memecat ketua-ketua sebelumnya. Anda tentu ingat begitu serunya pemberitaan media ketika Gus Dur berkonflik dengan Ketua Dewan Tanfidz PKB Matori Abdul Djalil .
Padahal, selain dua tokoh itu, masih ada nama lain yang juga pernah berseteru dengan Gus Dur di kepengurusan PKB . Berikut ini beberapa nama tokoh yang pernah berseteru dan dipecat Gus Dur dari PKB .
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa itu Gulo Puan? Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
Matori Abdul Djalil
Konflik ini pertama kali mendera PKB. Matori Abdul Djalil, ketika itu dipecat dari posisinya sebagai Ketua Umum DPP PKB karena secara terbuka mendukung Megawati sebagai presiden, ketika posisi Gus Dur sedang gencar-gencarnya digoyang oleh MPR dan DPR. Matori saat itu menjabat sebagai wakil ketua MPR mewakil PKB.
Matori juga menghadiri sidang istimewa MPR 2001 yang memberhentikan Gus Dur dari kursi presiden. Keikutsertaan Matori dalam sidang yang dimotori oleh Amien Rais dkk, itu dianggap sebagai pembangkangan terhadap Gus Dur. Sebab sikap PKB secara resmi saat itu adalah mempertahankan posisi Gus Dur sampai 2004. Gus Dur murka, lalu memecatnya.
Pemecatan sepihak itu dianggap tidak sah oleh kubu PKB Pro-Matori. Alasannya, pemecatan itu dilakukan tanpa melalui prosedur yang benar, seperti melalui Musyawarah Luar biasa, atau rapat tertinggi partai. Karenanya, Matori menggelar muktamar PKB yang salah satu keputusannya tetap mempertahankannya sebagai Ketua Umum.
Langkah politik Matori ini, ditanggapi oleh kubu Gus Dur dengan menggelar muktamar istimewa PKB di Yogyakarta, yang mengesahkan pemecatan Matori Abdul Djalil dari Ketua Umum DPP PKB sekaligus memilih kepengurusan baru dengan Alwi Shihab sebagai ketua umumnya.
Perseteruan itu, akhirnya membuat PKB terpecah dua. Ada PKB Batutulis di mana Matori sebagai ketua umumnya, dan PKB Kuningan di bawah pimpinan Alwi Shihab. Saat itu masing-masing kubu ingin diakui sebagai PKB yang sah, melalui jalur pengadilan. Meski pada akhirnya, PKB Alwi Shihab dianggap sebagai PKB yang sah setelah keluarnya keputusan Mahkamah Agung.
Namun demikian, hubungan pribadi antara Gus Dur dengan Matori belakangan mencair. Pada saat Matori meninggal, Gus Dur tetap melayat ke kediaman mantan seterunya itu.
Topik pilihan: PBNU | Humor Gus Dur
Alwi Shihab dan Syaifullah Yusuf
Konflik ini juga tidak kalah panas. Setelah memecat Matori Abdul Djalil, Gus Dur kembali memecat ketua umum dan sekjen PKB, yakni Alwi Shihab dan Syaifullah Yusuf. Gus Dur memecat keduanya karena Alwi dan Syaiful masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Alwi waktu itu menjadi Menko Kesra dan Syaifullah Yusuf menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.
Tidak menerima pemecatan, dalam muktamar mereka protes dan menantang akan menggelar muktamar tandingan. Keduanya juga mengukuhkan diri sebagai ketua dan sekjen PKB. Bahkan, kubu Alwi, melalui AS Hikam menemui Menkum dan HAM Hamid Awaluddin. Tujuannya menagih janji pengesahan kepengurusan PKB versi Alwi-Syaiful.
Topik pilihan: PBNU | Humor Gus Dur
Muhaimin Iskandar
Konflik lain tak kalah seru yakni antara Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar. Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro sementara Muhaimin merupakan Ketua Dewan Tanfidz (menggantikan Alwi Shihab). Namun, kali ini Gus Dur kalah dengan Muhaimin yang tak lain adalah keponakannya sendiri.
Gus Dur, waktu itu memecat memecat Muhaimin. Alasan pemberhentian itu pada dasarnya masih bias; antara karena ada pelanggaran normatif ketua Dewan Tanfidz terhadap AD/ART partai atau karena ada tendensi politis. Sebelumnya, memang beredar kabar bahwa alasan pemecatan Muhaimin karena Muhaimin terlalu dekat dengan Istana.
Konflik pun berlanjut dan berimplikasi pada pecahnya PKB; yaitu PKB kubu Gus Dur dengan kubu Muhaimin. Masing-masing menyatakan bahwa PKB-nya lah yang sah. Gus Dur mengklaim dari 427 DPC PKB, hanya 7 mendukung Muhaimin.
Gus Dur juga mengatakan telah mengikuti ketentuan sah, yakni Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, sebagai perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002, dan dibela oleh Depkum dan HAM.
Sementara Muhaimin membela diri, katanya pemecatan yang dilakukan DPP PKB terhadap dirinya menyalahi AD/ART. Sebab dalam AD/ART diterangkan, Gus Dur dan Muhaimin itu mandataris Muktamar II PKB Semarang yang dipilih satu paket oleh 400 pengurus DPC PKB se-Indonesia. Jabatan satu paket itu baru berakhir hingga 2010.
Kasus ini lalu menggelinding ke meja pengadilan, dan akhirnya PKB versi Muhaimin yang diakui, sehingga berhak mendaftar sebagai peserta pemilu. Masalah ini sepertinya berbuntut panjang hingga kini. Beberapa orang pro Gus Dur, masih menyimpan bara konflik yang tak kunjung padam.
Baca juga:
Gus Dur, PKB dan Muhaimin
Humor Gus Dur: Bermimpi ketemu Bung Karno saat penataran P4
Sinta Nuriyah: Partai yang pakai gambar Gus Dur harus disomasi
Sinta Nuriyah: Gus Dur tidak di mana-mana, tapi ada di mana-mana
Jelang haul Gus Dur, intelijen cek persiapan di Ponpes Tebuireng