Ini sayembara anti-politik uang berhadiah Rp 2 juta
"Siapapun yang bisa menangkap pelaku money politics dan kecurangan lain, maka kami akan beri penghargaan sebesar 2juta."
Untuk mengantisipasi merajalelanya tindak kecurangan pada pilpres 9 Juli nanti, sejumlah cara pun dilakukan. Di Yogyakarta, misalnya, Tim Pemenangan Jokowi - JK Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar sayembara berhadiah Rp 2 juta bagi siapa saja yang mampu menemukan kecurangan seperti politik uang, kampanye hitam serta kecurangan lain yang dapat menghambat pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Siapa pun relawan yang berhasil menangkap pelaku money politics dan kecurangan lain, maka kami akan beri penghargaan sebesar Rp 2 juta," kata Ketua Tim Pemenangan Jokowi - JK DIY, Bambang Praswanto saat menggelar jumpa pers di kantor DPD PDIP DIY, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu, 2 Juli 2014.
Ada sejumlah syarat yang diberikan Bambang dan timnya untuk mendapatkan hadiah sayembara. Selain menangkap pelaku, juga harus membawa barang bukti fisik seperti identitas pelaku. Barang bukti itu nantinya akan dibawa ke pihak berwajib, baik ke badan pengawas pemilu maupun pihak kepolisian."Kita ingin proses demokrasi berjalan dengan baik. Ini adalah tekad dan semangat kita bersama," katanya.
Untuk mencegah kecurangan yang bisa menggerus suara Jokowi, para relawan juga telah mengeluarkan seruan terbuka untuk secara bersama-sama mengawasi pilpres agar bisa berlangsung secara, jujur, adil dan terbuka. Seruan itu mereka keluarkan melalui berbagai sarana, seperti poster, broadcast di sosial media, dan lain-lain.
Menurut Sinnal Bleggur, Koordinator Rapat Akbar Nasional Relawan untuk Kemenangan Jokowi - JK, para relawan menargetkan kemenangan 60 persen bagi Jokowi - JK pada pilpres 9 Juli nanti. Meskipun tidak gampang, para relawan bertekad bulat untuk mengamankan pilpres dari segala bentuk kecurangan. "Kami akan mengerahkan tenaga relawan sekurangnya lima orang di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di seluruh Indonesia, pada pilpres 9 Juli nanti," terang Sinnal. (skj)