Jadi ketua umum PBB, Yusril Ihza tak mau disebut menang aklamasi
Yusril mendapat 386 suara dari total 514 suara saat putaran pertama. Karena Rhoma tak muncul, Yusril dinyatakan menang.
Ketua Umum terpilih Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan penetapan Ketum PBB yang memenangkan dirinya masih dalam koridor demokratis. Dia menolak dirinya disebut menang secara aklamasi.
"Sebenarnya ini enggak bisa dibilang aklamasi gitu aja, karena memang prosesnya seperti itu bahwa yang bisa maju ke pencalonan adalah mereka yang menghimpun 100 suara," kata Yusril setelah acara Muktamar IV PBB di Cisarua, Bogor, Minggu (26/4) seperti dilansir Antara.
Penetapan calon ketua umum PBB berdasarkan pasal 5 ayat 3 AD/ART partai yang lahir di era reformasi itu yang mengamanatkan setiap calon harus mendapatkan minimal 100 suara dukungan saat proses pemilihan berlangsung.
Karena saat perhitungan hanya ada dua nama yang muncul maka ditetapkan dua calon, yakni Yusril Ihza Mahendra dan Rhoma Irama.
Yusril mengatakan setelah ditetapkan dua nama tersebut jika di antaranya tidak datang dan hanya tersisa satu maka tidak akan dilanjutkan ke tahap pemilihan ketum dan orang tersebut langsung disahkan.
"Itu satu sisi demokratis dalam partai ini karena tahapan-tahapannya sudah terlalui," katanya.
Yusril mengatakan dirinya yakin ketidak hadiran Rhoma Irama saat prosesi pernyataan kesiapan menjadi Ketua Umum PBB karena sudah melihat peluang yang dimilikinya kecil.
"Artinya jika dilanjutkan ke putaran kedua akan sama saja hasilnya karena perbedaan suara yang jauh," kata dia.
Saat proses pemilihan berlangsung, Yusril mendapatkan 386 suara, Rhoma Irama 122 suara disusul dua calon lainnya yang mendapat satu dan dua suara. "Kan angkanya enggak signifikan dari suara total 514, abstain 3 suara, sehingga dipandang tidak perlu putaran selanjutnya," ujarnya.
Mantan Mensesneg era Presiden SBY itu menambahkan dengan cara mundur seperti yang dilakukan oleh Rhoma tersebut, yang bersangkutan tidak berstatus kalah karena masuk ke bursa calon dengan urutan ke-2.
"Tidak kalah, artinya sudah masuk daftar calon mundur lebih dulu, sistem yang di PBB itu menarik. Jadi yang menang gak merasa hebat dan yang kalah enggak merasa dipermalukan," pungkas Yusril.
-
Siapa yang dideklarasikan sebagai bakal calon Bupati Bogor oleh Partai Gerindra? Rudy Susmanto dideklarasikan sebagai bakal calon Bupati Bogor dari Partai Gerindra di Hotel Lorin, Sentul, Kabupaten Bogor, Senin 22 Juli 2024.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Siapa yang marah di acara Jagong Budaya Bojonegoro? Sujiwo Tejo sempat marah kepada oknum audiens Jagong Budaya di Bojonegoro yang sibuk mengobrol saat acara.
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
Baca juga:
Rhoma Irama tak hadir, Yusril akhirnya jadi ketua umum PBB
Rhoma Irama dijagokan buat pimpin Partai Bulan Bintang
PBB dukung Prabowo-Hatta, Yusril mengaku netral
Enam partai politik tandatangani surat dukungan Prabowo-Hatta
Dukung Prabowo, PBB sebut pemimpin harus sama kata dan perbuatan
PBB dan Demokrat terbanyak laporkan perkara ke MK