JK Berharap Agar Sosok Seperti Ini Jadi Menteri Pendidikan di Era Prabowo-Gibran
Sebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) berharap, agar sosok yang menjadi menteri pendidikan di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mengerti tentang pendidikan.
"Iya yang mengerti pendidikan dengan baik untuk memajukannya, kalau memajukannya harus mengerti," kata JK, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10).
- Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
- Selain JK, DPR juga Pernah Minta Mendikbud Nadiem Kunjungi Daerah
- Sentilan Keras JK buat Menteri Nadiem, Kemendikbudristek Dipimpin Orang Tak Berpengalaman & Jarang Ngantor
- Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
JK menegaskan, untuk memajukan pendidikan di Indonesia sangat dibutuhkan sosok yang paham akan pendidikan.
"Iya, sebab bagaimana memajukan kalau tidak paham?" ujar dia.
Sebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Menurut JK Kemendikbudristek, memiliki cakupan yang sangat luas sehingga memerlukan orang yang benar-benar kompeten.
Mulanya, JK menyinggung terkait menteri-menteri pendidikan terdahulu seperti Muhajir Effendy, Prof. Muhammad Nuh, hingga Anies Baswedan. Dia menilai tokoh-tokoh tersebut memang tokoh yang mengerti akan pendidikan.
âAda Muhajir, ada Prof. Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Paramadina, ada kemudian Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,â kata JK.
JK mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek saat ini cakupannya tak hanya pendidikan. Dia menilai bahwa Kementerian tersebut tidak akan maju apabila Menterinya jarang ângantorâ.
JK mengaku beberapa kali meminta bertemu dengan Nadiem untuk membahas hal tersebut. Tapi, hal tersebut belum juga terlaksana.
Selain itu, JK juga mengatakan, agar ke depan posisi menteri tersebut bisa diisi oleh orang-orang yang benar kompeten pada pemerintahan berikutnya.