JPPR: Pasangan Dimas-Babai dan Airin-Benyamin lakukan politik uang
Dimas-Babai menjanjikan Rp 15-20 juta untuk satu RT/RW jika mendukung.
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan adanya praktik politik uang yang dilakukan oleh tim sukses pasangan calon Pilkada serentak di Depok dan Tangerang Selatan. Temuan tersebut sudah dilaporkan pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Koordinator nasional JPPR Masykurudin Hafidz mengatakan pasangan nomor urut satu di Depok, Dimas-Babai serta pasangan nomor urut tiga di Tangsel, Airin-Benyamin.
"Berdasarkan penemuan kami kalau money politic di Depok dilakukan tim pasangan calon nomor urut 1 dan Tangerang Selatan dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 3," kata Hafidz dalam diskusi pemantauan Pilkada serentak di Bakoel Coffee, Jakarta, Rabu (9/12).
Menurut Hafidz, tim sukses pasangan calon Pilkada Tangerang Selatan nomor urut tiga Airin Rachmi Diany – Benyamin Davnie memberikan Rp 50 ribu per orang untuk memilih adik ipar Ratu Atut tersebut. Sementara tim sukses pasangan nomor urut satu Pilkada Depok Dimas-Babai menjanjikan Rp 15-20 juta untuk satu RT/RW jika mencoblos partai pengusung Golkar tersebut.
"Selain itu, mereka (tim sukses) ada intimidasinya misalnya kasih duit kalau tidak coblos itu akan dapat kekerasan. Mendagri pun sudah mengatakan adanya praktik money politic," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, jika Bawaslu bekerja secara serius dan menemukan bukti praktik politik uang, maka pasangan calon yang melakukan politik uang bisa dinyatakan gugur atau didiskualifikasi.
"Ini terjadi karena dana KPU untuk pasangan calon tidak digunakan semua, sehingga mereka menggunakan dana bantuan untuk melakukan politik uang. Mereka bisa dikenakan pasal 149 tindak pidana umum, bisa dipenjara atau kena denda," tandasnya.