Kang Yoto punya tiga pertimbangan sebelum maju di Pilgub DKI
Tiga point utama itu bisa menjadi pertimbangan Kang Yoto.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengaku optimis perihal kesiapannya untuk maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Namun, dirinya memiliki tiga poin utama sebagai bahan pertimbangan jelang pesta demokrasi warga Jakarta itu.
"Saya, Kang Yoto yang nanti akan menjadi calon gubernur betulan atau tidak, tergantung dari tiga hal, dan siap tidak siap untuk menang atau kalah nanti, maka saya harus lebih dulu siap untuk kalah," katanya dalam forum rembuk warga di Galeri Pos Indonesia Kota Tua, Jakarta, Senin (25/4) malam.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Di mana letak Negeri Atas Angin di Bojonegoro? Atas Angin adalah sebutan untuk kawasan perbukitan di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Dimana letak Taman Gajah Bolong di Bojonegoro? Taman Gajah Bolong Terletak di tepi jalan Bojonegoro-Babat, Taman Gajah Bolong merupakan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan wahana bermain anak.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Di mana NU Bojonegoro didirikan? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
Ketika ditanya apa saja tiga hal yang menurut dirinya mampu menjadi keteguhan hatinya andai maju dan bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017, Ia menjawab, "Ada atau tidak partai politik yang mengusung, ada kemungkinan warga yang mendukung atau tidak dan ada biayanya atau tidak. Yang pasti saya enggak bisa biayai sendiri dan saya tidak bisa meminta partai untuk mendukung saya," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Kang Yoto ini menilai, warga yang punya kehendak lebih dalam memilih dan menentukan sesosok pemimpin yang baik. "Kalau warga banyak yang sepakat, kalaupun ada warga yang setuju dengan cara kang Yoto yang dipakai untuk membangun Jakarta, maka saya yakin partai akan mendengar," tutupnya.
(mdk/hrs)