Kata TB Hasanuddin soal pelibatan TNI dalam memerangi terorisme
Dalam upaya pencegahan terorisme, Hasanuddin menjelaskan, TNI aparat teritorial dapat digunakan dalam upaya deradikalisasi, pengawasan wilayah, bantuan informasi dan lain sebagainya. Sementara untuk menghadapi infiltrasi dari luar, kata dia, TNI dapat ditugaskan di wilayah perbatasan yang rawan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sedang membahas revisi UU No. 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Salah satu hal penting dalam revisi tersebut adalah pelibatan TNI dalam melawan terorisme.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan, teroris sekarang ini di negara manapun sudah dimasukan dalam kategori sebagai kejahatan terhadap negara. Dalam teori pemberantasan teroris, kata dia, pada prinsipnya selalu menggunakan 3 kekuatan utama.
"Penegakan hukum, intelijen, dan militer kemudiaan dibantu unsur-unsur lainnya. Cara mengkompilasikan ketiga elemen tersebut di atas sangat tergantung pada jenis dan jumlah ancaman, luas wilayah, standar penangkalan, sumber daya yang dimiliki, dan political will negara masing-masing," kata TB Hasanuddin dalam pesan singkatnya, Jakarta, Rabu (31/5).
Hasanuddin mengakui bila dalam proses penegakan hukum, tahap penyelidikan dan penyidikan tentu hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian negara. Tetapi hal itu dapat saja didukung oleh data-data intelijen yang akurat dari elemen aparat intelijen termasuk intelijen TNI.
Dalam upaya pencegahan terorisme, Hasanuddin menjelaskan, TNI aparat teritorial dapat digunakan dalam upaya deradikalisasi, pengawasan wilayah, bantuan informasi dan lain sebagainya. Sementara untuk menghadapi infiltrasi dari luar, kata dia, TNI dapat ditugaskan di wilayah perbatasan yang rawan.
"Dalam hal perlindungan dan penindakan, TNI juga memiliki satuan-satuan terlatih antara lain mampu memberikan perlindungan terhadap Presiden, Wapres dan tamu negara. Untuk represif TNI dapat di kerahkan misalnya di wilayah ZEE , laut bebas atau pembajakan pesawat umum," jelan Hasanuddin.
"Sekarang masalahnya, bagaimana mengkompilasikan semua kekuatan itu dengan tepat dan terkontrol. Ancaman teroris di Indonesia sudah semakin merisaukan, kita membutuhkan kerja sama yang erat dari semua elemen kekuatan bangsa," tandasnya.
Baca juga:
Ketua DPR sepakat libatkan TNI dalam pencegahan terorisme
Menhan sebut terorisme ancaman negara, TNI layak dilibatkan
Pemerintah tak boleh asal libatkan TNI dalam berantas teroris
Masyarakat minta militer tak dilibatkan di revisi UU terorisme
Pimpinan DPR setuju TNI dilibatkan berantas teroris
Jenderal Mulyono: TNI kalau di hutan itu segar, kaya lagi Idul Fitri
Wiranto ingin TNI berantas teroris bukan hanya sekedar BKO
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Bagaimana cara kerja teori retakan Habibie? BJ Habibie berhasil menciptakan teori yang mampu menghitung keretakan pada struktur pesawat dengan sangat rinci. Dengan Teori Crack ini, Habibie dapat menghitung perkembangan retakan hingga tingkat atom, sehingga memungkinkan prediksi yang lebih tepat mengenai kapan dan di mana keretakan dapat terjadi.
-
Apa respon KPK atas putusan hakim tentang Hasbi Hasan? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memberi respons atas putusan hakim yang disunat itu.Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan sejauh ini fakta hukum dan alat butki yang disajikan oleh Jaksa KPK telah berkesesuaian bahkan terbukti di persidangan. KPK pun akan menganalisis akan putusan hakim.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
-
Bagaimana Hasyim Asy'ari menanggapi tuduhan tersebut? Hasyim pun mengakui bahwa kata 'kita' merujuk pada dirinya dan CAT.