Kejagung siapkan 200 jaksa buat tangani sengketa pemilu

Menurut Basrief, biasanya sengketa pemilu bakal diwakili jaksa sebagai pengacara negara.

Untuk menyukseskan pemilu 9 April nanti, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyiapkan 200 jaksa untuk menangani berbagai kasus sengketa pemilu pasca-pesta demokrasi. Mereka bakal ditunjuk dari Kajati dan Kajari setempat.

Jaksa Agung, Basrief Arief menyatakan pihaknya kini telah memberikan pelatihan kepada jaksa khusus menangani sengketa pemilu.

"Persiapkan yang sudah kita latih ada 91 jaksa. Tapi jaksa terdahulu sudah ada pelatihannya. (91) Ini kita melengkapi. Kalau total dilatih hampir tidak kurang dari 200 jaksa. Itu buat delik pemilu," kata Basrief saat acara 'Rapat Koordinasi Nasional dalam Rangka Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014' di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).

Dia menambahkan, terkait masalah sengketa pemilu, Kejagung menyerahkan kepada KPU sebagai penyelenggara. Biasanya, sengketa pemilu bakal diwakili jaksa sebagai pengacara negara.

"Sengketa pemilu sendiri itu diwakili jaksa pengacara negara. Oleh karena itu kita siapkan untuk bersidang di MK (Mahkamah Konstitusi), biasanya ada kuasa khusus dari KPU kepada jaksa pengacara negara untuk bersidang di MK," ujarnya.

Basrief melanjutkan, permasalahan pemilu biasanya terjadi di kota-kota besar atau Kajari tipe A. Bahkan, bila di ibu kota provinsi, minimal harus ada dua jaksa yang dikhususkan untuk Kajati seluruh daerah.

Selain itu, dia menyangkal ada dana guna melantik para jaksa tersebut. Sebab, pihaknya memakai dana yang sudah ada. "Nggak, kita ambil dari Dipa. Jadi Dipa Kejaksaan ada memang kalau kurang kita lakukan perubahan untuk pemilu," terang Basrief.

Baca juga:
Bawaslu pesimis dana saksi partai bakal terwujud
Banyak parpol manipulasi dana belanja kampanye di 2009
Kapolri khawatir ada kekosongan kepala negara saat pemilu nanti
KaBIN sebut Pemilu 2014 banyak intrik dan instabilitas keamanan
Perludem: UU pengaturan kampanye bermasalah