Ketua Komisi VIII DPR Sebut Rakyat Butuh Beras, Bukan Tas 'Bantuan Presiden'
Dia mengungkapkan, bansos disalurkan tidak hanya sekali. Karena itu, tidak perlu terjadi keterlambatan hanya karena produksi pembungkus yang telat.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyayangkan penyaluran bantuan sosial (Bansos) terhambat gara-gara pembungkus berlabel 'Bantuan Presiden'. Dia mengatakan, masyarakat lebih mementingkan sembako dari bansos tersebut bukan pembungkusnya.
"Jadi keterlambatan itu ya kita sayangkan kalau alasannya tas bertuliskan bantuan presiden. Kan bukan tasnya yang mau dimakan kan, berasnya, sama bahan-bahan pokoknya," katanya kepada wartawan, Kamis (30/4).
-
Siapa yang ditunjuk menjadi Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Siapa yang menjabat di Komisi IX DPR RI? Kris Dayanti, saat menjadi anggota DPR RI, menjabat di Komisi IX yang mengurusi kesehatan, tenaga kerja, dan kependudukan.
-
Kapan Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI bersama BPS berlangsung? “Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mendukung kinerja BPS untuk menjalankan tugas dalam menyediakan basis data kependudukan, hingga menjalankan program-program strategis, seperti Registrasi Sosial Ekonomi, hingga Sensus pertanian,” urai Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI bersama BPS pada Selasa (5/9).
-
Apa yang mendorong DPR untuk mengajak kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? “Pastinya, kami ikut senang akan capaian ini dan semoga bisa memotivasi desa-desa lainnya. Sehingga, nantinya 179 desa yang ada di Bekasi bisa mendapat tambahan Dana Desa. Karenanya, kita perlu memperbaiki kinerja dalam pencapaian output dan outcome dari Dana Desa supaya bisa mendapatkan insentif tambahan,” ujar Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/10).
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi anggota DPR? Setelah itu, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yaitu periode 2004–2009 dan 2009–2014, melalui Partai Demokrat.
-
Kapan Komisi XI DPR berkunjung ke Bank Sentral Spanyol? Hal ini disampaikannya menyusul kunjungan Kerja Komisi XI bersama LPS ke Bank Sentral Spanyol, Selasa (7/5).
Dia mengungkapkan, bansos disalurkan tidak hanya sekali. Karena itu, tidak perlu terjadi keterlambatan hanya karena produksi pembungkus yang telat.
"Yang penting tepat waktu, sehingga masyarakat tidak berkeliaran dan tidak banyak yang pulang kampung dan tidak banyak masalah dan mengeluh," ujar Waketum PAN itu.
Yandri juga heran mengapa harus tas berbeda dengan label 'bantuan presiden' untuk penyaluran bansos.
"Saya juga enggak tahu juga kenapa kemasannya harus ada tulisan bantuan presiden," terangnya.
Selain itu, Yandri mendesak Kemensos memperbaiki data penerima bantuan sosial dari tingkat paling bawah. Caranya, dengan menerima masukan dari pejabat terkait.
"Kita minta ke depan mohon itu menjadi perhatian serius. Karena jangan sampai salah sasaran, tapi kita sudah dengar dari pak Mensos beliau menyerahkan kepada bupati dan walikota utk mengatur siapa nama-nama yang berhak mendapatkan bantuan sosial saya kira itu udah bagus," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, penyaluran bantuan berlabel presiden tersebut sempat terhambat. Karena rupanya, tas berlabel ‘bantuan presiden’ diproduksi dari bahan impor.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara paket sembako untuk warga terdampak virus Corona (Covid-19) sempat tersendat. Sembako sudah tersedia, namun tas pembungkus belum tersedia.
Dia mengungkapkan, pembungkus itu belum tersedia karena produsen tas tersebut mengalami kesulitan impor bahan baku. Sehingga, menyebabkan distribusi bansos terkendala meski paket sembako sudah tersedia.
"Awalnya iya (sempat tersendat) karena ternyata pemasok-pemasok sebelumnya kesulitan bahan baku yang harus import," katanya kepada wartawan, Rabu (29/4).
Tas untuk mengemas paket sembako itu berwarna merah putih dan bertuliskan 'Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19'. Di tas itu juga terdapat logo Presiden Republik Indonesia dan Kementerian Sosial serta cara-cara agar terhindar dari virus corona.
(mdk/fik)