Ketum PP Pemuda Muhammadiyah: Dua Kandidat Capres-Cawapres Masih Dibacking Orde Baru
"Bahkan penguasa sampai sekarang, mungkin sekarang PDIP yang tidak banyak tapi dilingkarannya masih kebanyakan pola pikir Orde Baru," ungkap Sunanto.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai dua kandidat pasangan capres-cawapres saat ini masih menganut sistem Orde Baru. Dia melihat dalam tubuh pasangan capres-cawapres nomer urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ada dukungan dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya Titiek Soeharto yang juga anak keempat dari Presiden ke-2 Soeharto.
Sementara di kubu capres-cawapres nomer urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin terdapat bagian dari orde baru yaitu Menteri Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Polhukam Wiranto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
"Jadi saya melihat begini, ada dua situasi yang saat ini bahwa satu politik Orba yang sifatnya kekeluargaan dan satu partai, atau mungkin satu partai. Juga yang kedua yang selama ini juga jadi backingnya di dua kandidat menurut saya," kata Sunanto dalam diskusi dengan tema 'Orba dalam Pilpres' di kantor Popoli Center, Jakarta Barat, Kamis (6/12).
"Jadi pertama yang keluarga kepada calon nomer 2 saya kira. Dan yang lain seperti apa, pak Luhut, pak Wiranto nomer urut satu," tambah dia.
Sunanto juga menilai wakil rakyat saat ini pun masih ada yang menganut sistem orde baru. Bahkan kata dia, pemerintahan saat ini pun masih menganut rezim tersebut.
"Bahkan penguasa sampai sekarang, mungkin sekarang PDIP yang tidak banyak tapi dilingkarannya masih kebanyakan pola pikir Orde Baru," ungkap Sunanto.