'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024 seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.
'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
"Kita harus merayakan demokrasi dengan cara yang damai dan mengedepankan persaudaraan," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Syamsul Ma’arif dalam keterangannya, Selasa (13/2).
Syamsul menjelaskan, berdemokrasi sehat berarti mengerti Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan. Syamsul berharap Pemilu menghasilkan pemimpin terbaik.
"Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus literat dan memilih pemimpin sesuai dengan pilihan masing-masing."
pesan Syamsul.
"Jika ada yang beda sedikit, biarkan saja selama tidak merusak. Perbedaan itu adalah jembatan untuk mengukir kebersamaan dan merajut Indonesia lebih hebat dan bermartabat," jelasnya.
Menurutnya, kerukunan dan kebersamaan elemen masyarakat juga dipengaruhi peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Para tokoh harus bisa menjadi teladan dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
"Masyarakat sipil juga harus berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan cara terlibat dalam berbagai kegiatan yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan."
tutur Syamsul.
merdeka.com
"Mari kita rawat kebersamaan dengan saling peduli dan tidak individualis. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah secara bersama-sama," tandasnya.