Kubu Bamsoet: Memangnya Airlangga Saja yang Bisa Kirim Pasukan ke DPP Golkar?
Kader Partai Golkar Aziz Sumual menyayangkan sikap DPP Golkar yang membiarkan ratusan orang diduga preman menjaga kantor di Jalan Anggrek Nely, Slipi, Jakarta. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar untuk Wilayah Timur tersebut menganggap langkah Airlangga sudah keterlaluan.
Kader Partai Golkar Aziz Sumual menyayangkan sikap DPP Golkar yang membiarkan ratusan orang diduga preman menjaga kantor di Jalan Anggrek Nely, Slipi, Jakarta. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar untuk Wilayah Timur tersebut menganggap langkah Airlangga sudah keterlaluan.
"Airlangga ini kok mengelola partai kayak perusahaan nenek moyangnya. Pengiriman preman berseragam seolah-olah AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) menduduki kantor partai itu kan bisa memancing kegaduhan," kata Aziz saat dihubungi Wartawan, Selasa (20/8).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
Dia menegaskan, bukan hanya Airlangga yang bisa mengerahkan massa. Tapi, nantinya ia khawatir akan membuat suasana tidak kondusif, bahkan bisa berujung bentrok.
"Kalau dia begitu, pengurus yang lain juga bisa kirim orang. Memangnya dia saja yang bisa kirim pasukan?" tegas Azis, yang juga loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Dia memastikan, dengan langkah ini, Airlangga yang memulai terlebih dulu membuka pertarungan terbuka dengan kubu Bambang Soesatyo.
"Tindakan bodoh ini membuka front duluan. Jangan salahkan kalau ada kegaduhan nanti," tandasnya.
Sementara, Politisi Golkar lainnya, Andi Hariyanto Sinulingga mengaku tak mengetahui perihal pengerahan ormas di kantor DPP. Dia belum mendapat info.
"Itu masa berseragam berkumpul tujuannya apa dan siapa yg menggerakkan? saya belum dapat info," kata Andi saat dikonfirmasi merdeka.com.
Diberitakan sebelumnya, Pengurus DPP Golkar, Nofel Saleh Hilabi sebagai wakil ketua bidang pemuda Golkar menegaskan, ratusan orang yang menjaga DPP Golkar bukan kader AMPG. Dia menuding bahwa mereka adalah preman bayaran.
"Dia seakan kader dengan memakai baju AMPG, itu bukan AMPG, itu preman bayaran. Dibayar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per kepala per hari untuk jaga DPP. Urgensinya apa? Saya waketum bidang pemuda Partai Golkar, harusya ada koordinasi kalau itu kader, tapi ini kan enggak," katanya.
Nofel memastikan, selama delapan bulan lebih tidak ada aktivitas di DPP Golkar. Sekarang kantor Golkar dijaga oleh preman bayaran. Dia menduga, penjagaan ini atas perintah ketua umum Golkar langsung.
"Yang saya dengar katanya ini Pak Airlangga memerintahkan AMPG untuk menjaga DPP Golkar, tapi urgensinya apa? Kader Golkar enggak boleh masuk," tambah dia.
Baca juga:
Ratusan Orang Duduki DPP Golkar, Kader Dilarang Masuk Tanpa Izin Airlangga
Contohkan SBY, Kader Golkar Dukung Airlangga Rangkap Jabatan jika Dipilih Menteri
DPR: Banyak PR Besar di Depan Mata, Menkominfo Harus dari Profesional
3 Parpol Mulai Beberkan soal Jatah Menteri dari Jokowi
Nama Calon Menteri Kian Terang Benderang
Anggota DPRD Surabaya dari Golkar Ditahan atas Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 5 Miliar
Inikah Nama-Nama Calon Menteri Jokowi dari Partai?