Kubu Moeldoko Tegaskan Tak Pakai Buzzer Serang Demokrat AHY
Partai Demokrat kubu Moeldoko membantah menggunakan buzzer menyerang kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan isu ideologi. Politikus Demokrat kubu Moeldoko, Ilal Ferhard menegaskan, isu perubahan ideologi di Demokrat seperti yang disampaikan Moeldoko merupakan fakta.
Partai Demokrat kubu Moeldoko membantah menggunakan buzzer menyerang kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan isu ideologi. Politikus Demokrat kubu Moeldoko, Ilal Ferhard menegaskan, isu perubahan ideologi di Demokrat seperti yang disampaikan Moeldoko merupakan fakta.
"Tidak pakai buzzer, itu fakta yang terjadi," katanya melalui pesan singkat, Senin (29/3).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
Ilal mengatakan, isu pergeseran ideologi Demokrat itu nyata karena hilangnya dasar nasionalis religius di partai.
"Contohnya hilang Demokrasi di Partai Demokrat. Hilangnya dasar Nasionalis dan Religius di Partai Demokrat. Serta Pancasila tidak lagi menjadi dasar Demokrasi di Partai Demokrat," kata Ilal.
"Membahayakan ke depannya terutama nanti di tahun 2024," tegasnya.
Sementara, Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko Muhammad Rahmad mengatakan, kubu AHY kembali membangun narasi menyesatkan. Salah satunya tuduhan menggunakan buzzer tersebut.
Ia justru menuduh, Demokrat AHY menjadi tempat berlindung ormas radikal yang dibubarkan pemerintah Joko Widodo. Rahmad bilang, jika kelompok tersebut sampai masuk legislatif bakal membahayakan.
"Ketika organisasi-organisasi radikal itu dibubarkan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, kami mendeteksi bahwa mereka mencari tempat berlindung di antaranya ke dalam Partai Demokrat. Setidaknya, kelompok radikal itu merasa nyaman dengan Partai Demokrat. Apalagi jika dikasih ruang untuk masuk ke dalam legislatif, maka itu akan membahayakan masa depan Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menanggapi tuduhan pergeseran ideologi di Demokrat oleh Moeldoko. Kamhar mengatakan, pernyataan tersebut cuma pepesan kosong.
"Merespon pernyataan Moeldoko tentang adanya pergeseran ideologi di Partai Demokrat, lagi-lagi menjadi pepesan kosong. Pernyataan ini justru bisa menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Moeldoko ini makhluk dari planet mana? Hanya karena ambisi dan syahwat politik yang tak terbendung hingga kembali membangun fitnah, namun naif," katanya kepada wartawan, Senin (29/3).
Kamhar mengatakan, selama 10 tahun SBY memimpin pun tidak pernah ada perbenturan isu ideologi yang mengemuka. Demokrat ditegaskannya memiliki ideologi nasionalis religius. Berdasarkan Pancasila dan bersifat terbuka tanpa membedakan suku, agama, ras profesi dan lainnya.
Moeldoko, kata Kamhar, menggunakan buzzer untuk menyerang Demokrat dengan isu ideologi. Serangan itu dinilai tidak berpengaruh terhadap Demokrat.
"Moeldoko mencoba cara-cara kotor yang menggunakan buzzer untuk menyerang Partai Demokrat dengan isue ideologi. Penggiringan ini dilakukan secara sistematis namun terbaca dengan jelas, karena mereka memilih sasaran yang salah," katanya.
Baca juga:
Kubu Moeldoko Tuding Ormas Radikal Cari Tempat Berlindung di Demokrat
Jawaban Fahri Hamzah Disebut-sebut Cocok Gantikan Moeldoko Jadi KSP
Demokrat AHY: Moeldoko Gunakan Buzzer Serang Pakai Isu Ideologi
Survei Charta Politika: 51,3 Persen Yakin Jokowi Tak Terlibat KLB Demokrat
Moeldoko soal Demokrat: Saya Tidak Mau Membebani Presiden
Gibran Dilirik PKB untuk Pilgub DKI, Demokrat Jagokan Kader Sendiri