Kumpulkan Bukti Kecurangan Pemilu 2024, Timnas AMIN Ungkap Banyak Saksi Diancam Dipolisikan
Bukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
Bukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
- Kumpulkan Bukti, PDIP Temukan Indikasi Kecurangan TSM di Pilkada Banten 2024
- Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung
- Tim Hukum AMIN Minta Bawaslu Jelaskan Lebih Detil Temuan Dugaan Kecurangan di 2.413 TPS
- Cegah Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Rakyat Turun Tangan untuk Mengawasi
Kumpulkan Bukti Kecurangan Pemilu 2024, Timnas AMIN Ungkap Banyak Saksi Diancam Dipolisikan
Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tengah mengumpulkan bukti dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Ari Yusuf Amir menyebut bukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
"Kami saat ini berhasil mengumpulkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang mempunyai nilai pembuktian, jadi bukan hanya informasi tapi nilai pembuktian. Itulah yang sekarang dikumpulkan oleh kawan-kawan THN untuk kami nanti siapkan untuk diproses di Bawaslu dan di MK," kata Ari di Posko THN AMIN di kawasan Mampang, Jaksel, Selasa (20/2).
Temuan Tim Hukum Nasional Timnas AMIN menunjukkan kecurangan Pemilu 2024 telah berlangsung lama. Bahkan sebelum pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Jauh sebelum proses pencoblosan, sudah banyak sekali kecurangan-kecurangan yang terstruktur," ujar dia.
Ari melanjutkan kecurangan itu melibatkan pimpinan-pimpinan negara, baik penyelenggara pemilu maupun Aparat Penegak Hukum atau APH, hingga kepala desa.
"Ini fakta-fakta yang ada di lapangan yang kami kumpulkan dan ini lah yang akan kami sampaikan di persidangan," terang Ari.
Tak hanya itu, Ari mengatakan sudah menemukan saksi-saksi bersedia dan siap untuk memberikan kesaksian di persidangan jika diperlukan terkait bukti ditemukan tersebut.
Meski begitu, dalam prosesnya, Ari mengungkapkan tak jarang mendapati kendala. Di mana, sejumlah saksi diintimidasi hingga dilaporkan ke polisi.
"Memang kami mengalami kendala, saat ini banyak saksi-saksi kami diintimidasi, saksi-saksi kami ditekan dilaporkan ke Polisi, ada juga yang ditawarkan imbalan dan macam-macam," tandas Ari.