Mahfud MD: Yang Berdosa Bukan Ibunya, tapi Kita yang Membiarkan
Pernyataan ini mengklarifikasi plintiran di medsos soal ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Pernyataan ini mengklarifikasi plintiran di medsos soal ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
- Mahfud MD Ungkap MK Pernah Batalkan Putusan Pemilu yang Terbukti Curang
- Mahfud MD di Lumajang: Ada yang Mengatasnamakan Bansos atas Namanya Sendiri
- Mahfud MD Dikabarkan Mundur dari Menko Polhukam Hari ini, Bahlil: Kabar Burungnya Begitu
- Mahfud MD: Tidak Ada Pertentangan Antara Melanjutkan dan Perubahan
Mahfud MD: Ibu-Ibu Harus Diberi Pekerjaan, Jangan Pergi Pagi Pulang Sore Upah Tak Layak
Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menjawab pertanyaan yang meminta klarifikasi terkait pernyataan ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Pernyataan yang jadi polemik netizen ini disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan seorang hadirin dalam acara Tabrak Prof di Bandar Lampung, Kamis (25/1).
Mahfud menjelaskan, yang berdosa adalah pemerintah jika membiarkan ibu-ibu tak mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga tidak dapat mendidik anak dengan baik. Jadi, bukan ibunya yang berdosa.
"Itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan. Pak gimana, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak? Saya bilang, ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa," tegas Mahfud di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Senin (29/1).
Oleh sebab itu, menurut Mahfud, ibu-ibu perlu diberikan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah yang memadai. Supaya bisa menumbuhkembangkan generasi yang terdidik.
"Oleh sebab itu, saya katakan ibu-ibu itu harus diberi pekerjaan yang layak, jangan sampai kerja pagi pulang sore. Upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik," jelas Mahfud.
Mahfud menegaskan, maksud pernyataan tersebut adalah agar ibu-ibu diberi kesejahteraan dalam pekerjaan. Dengan begitu, anak akan terdidik dengan baik jika kesejahteraan di rumah tercipta.
"Kami katakan, besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak," terangnya.
Sebelumnya, netizen yang salah tangkap dan mispersepsi ini ramai menyerang Mahfud. Mahfud dianggap mengeluarkan pernyataan, dosa besar bagi seorang Ibu melahirkan anaknya yang tak berakhlak.
Padahal, jika diteliti dengan seksama, pernyataan Mahfud saat menjawab pertanyaan hadirin dalam acara Tabrak Prof di Lampung, Kamis (25/1), tak seperti yang dituding netizen.
"Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak, itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak," kata Mahfud saat itu.