Makna Politik dan Rekonsiliasi di Balik Puan Kenakan Baju Bundo Kanduang
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai menilai langkah Puan ini efektif menyelesaikan masalah. Sebab, tidak dilakukan secara konfrontatif.
Ketua DPR Puan Maharani mengenakan pakaian adat Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan di Istana Merdeka, Selasa (17/8).
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai makna sombolis dari pakaian adat yang dikenakan Puan. Ketua DPP PDI Perjuangan itu dinilai ingin mengobati rasa kecewa masyarakat Sumatera Barat. Setelah sebelumnya sempat muncul pernyataan kontroversial.
-
Bagaimana Puan Maharani bisa menjadi Ketua DPR? Kini puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024. Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Ketua DPR.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
"Mungkin Puan ingin mengobati rasa kekecewaan masyarakat Sumbar. Biasanya jika ada masalah itu terbayang-bayang terus, rekaman jejak kontroversi tersebut sepertinya ingin dibayar lunas dengan menggunakan pakaian adat Sumbar tersebut. Itu simbolik. Tapi punya makna," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (17/8).
Ujang menilai langkah Puan ini efektif menyelesaikan masalah. Sebab, tidak dilakukan secara konfrontatif.
"Efektif. Menggunakan simbol untuk menyelesakan persoalan. Bukan dengan cara konfrontatif," katanya.
Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menilai langkah itu belum cukup kuat mengerek elektoral. Puan harus turun langsung, bukan hanya melalui simbol.
"Kalau konteks elektoral harus turun ke sana menyapa tokoh dan manyarakat Sumbar," kata Ujang.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani menjadi pembaca Teks Proklamasi dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa (17/8) di Istana Merdeka, Jakarta.
Puan mengenakan pakaian tradisional Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Mantan Menko PMK ini memakai busana Bundo Kanduang bernuansa krem, merah dan emas ini. Busana adat yang biasa disebut juga dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan busana yang biasa dipakai oleh wanita Minang di Minangkabau, Sumatera Barat.
Untuk diketahui, Puan punya pengalaman dengan masyarakat Sumatera Barat. Ketika meminta masyarakat Sumatera Barat mendukung Pancasila.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya saat mengumumkan rekomendasi PDIP untuk bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat. PDIP semula memberikan dukungan untuk pasangan politikus Partai Demokrat, Mulyadi dan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni.
Baca juga:
Ditunjuk Baca Teks Proklamasi, Puan Maharani Renungi Perjuangan Bung Karno
Puan Kritik Pemerintah: Satu Suara Ambil Kebijakan, Jangan Bikin Rakyat Bingung
Buka Sidang DPR, Puan Maharani Sapa Megawati dan SBY
Ketua DPR Puan Maharani Sebut Sidang Tahunan HUT RI Selesai Jam 12 Siang
Survei Polmatrix Indonesia: Ganjar Unggul, Puan dan Airlangga Paling Bawah