Manuver PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Mana yang Tertarik?
PKS mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta
PKS mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Mengapa PKB mempertimbangkan Anies untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Komunikasi awalan tepatnya, jadi secara tahapan, PKB belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi, tapi dari hasil diskusi obrolan dari teman teman kanan kiri Mas Anies, kira kira kita akan pertimbangkan Mas Anies kalau maju lagi," ungkap Huda saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
-
Siapa yang mengklaim bahwa Anies diusung oleh PKB untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Menanggapi undangan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar."Tidak benar, itu hoaks," kata Jazilul, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).
-
Apa yang akan dilakukan NasDem terkait keputusan Anies mengenai Pilgub Jakarta 2024? Jadi apapun keputusan Mas Anies kita support, karena beliau adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu lah bagaimana sikap Mas Anies sendiri," pungkasnya.
-
Mengapa NasDem memilih Anies sebagai prioritas dalam Pilgub Jakarta 2024? Apalagi, PKS menjadi partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu). Sehingga, hal itu akan menjadi modal dalam Pilkada di DKI Jakarta. "Jadi untuk hal itu secara dialektis toh spirit untuk menang itu penting di sini kan DKI, PKS pemenang, NasDem wakil ketua naik signifikan, itu menjadi modal politik yang sangat kuat untuk bagaimana melanjutkan kerjasama itu di DKJ," ujar Willy.
Manuver PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Mana yang Tertarik?
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung, pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Duet tersebut disampaikan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada saat pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai, pada Selasa (25/6).
"Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024," kata Syaikhu.
- Didukung NasDem, PKS: Anies-Sohibul Sudah Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
- PKS Harap Anies Bisa Rangkul NasDem-PKB-PDIP Koalisi di Pilkada Jakarta
- Belum Tentu Dukung Anies, PKB Godok Dua Nama untuk Pilkada Jakarta
- PKS Ungkap Alasan Sohibul Iman Hanya Diusung jadi Cawagub Jakarta Pendamping Anies
Namun, Syaikhu menyadari bahwa PKS tidak bisa sendirian mengusung calon di Pilkada karena jumlah kursi yang dimiliki belum memenuhi syarat.
Oleh sebab itu, dia mengaku PKS telah menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain
"PKS telah membangun komunikasi dengan Partai NasDem dan alhamdulillah mendapatkan sinyal positif untuk membangun kerjasama di Pilkada DKI Jakarta," ungkap Syaikhu.
Bahkan, kata Syaikhu, partainya sudah merencanakan pertemuan dengan PKB untuk membahas soal duet Anies-Sohibul ini.
"Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
Sementara itu, Sohibul mengaku siap untuk maju di Pilkada Jakarta. Bahkan, dirinya mengaku siap jika harus menghadapi Ridwan Kamil.
Nama Ridwan Kamil diketahui santer dikaitkan maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jakarta tahun ini. Ridwan Kamil disebut-sebut bakal diusung oleh parpol dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Enggak ada masalah. Dalam pertandingan nggak usah takut ya kan, ya kita bertanding aja. Insyaalah kita siap bertarung secara supportive, secara fair, insyaalah," kata Sohibul di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (25/6).
Akan tetapi, Wasekjen PKB, Syaiful Huda, menilai langkah yang dilakukan PKS mengusung dua nama sekaligus kurang produktif.
"Kalau langsung memasangkan Mas Anies dan Mas Sohibul Iman itu seolah-olah PKS sudah punya golden ticket," kata Huda kepada wartawan, Selasa (25/6).
Sebab, PKS masih membutuhkan 4 kursi untuk mencapai 20 persen.
Diketahui, PKS merupakan pemenang Pemilu 2024 di Jakarta dan berhasil memperoleh 18 kursi.
"Pada konteks itu jadi paradoks emang, di mana ketika ada partai yang belum punya golden ticket lalu langsung memasangkan, ini akan berisiko untuk membangun mitra koalisi, karena belum-belum sudah diborong posisi gubenur dan calon wakil gubernur," jelasnya.
Huda pun menilai ada kegamangan dari PKS sebagai pemenang pemilu di Jakarta. Hal itu, terlihat dari perubahan sikap PKS, dari sebelumnya mengusung Sohibul Iman sebagai calon gubernur, berubah menjadi calon wakil gubernur.
"Saya lihat ada kegamanangan ya di PKS, 2 hari lalu mendorong Mas Sohibul Iman sebagai gubernur, hari ini langsung menjadikan Mas Iman menjadi cawagub, dan langsung menyebut nama Mas Anies," ujar dia.
"Jadi saya kira ini kegamangan yang sedang dialami teman PKS, tapi kita paham, karena PKS pemenang di DKI Jakarta," sambung Huda.
Berbeda dengan PKB, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengaku duet tersebut sangat menarik. Dia menilai, partai-partai lain akan memperhatikan pasangan tersebut.
"Ini sekarang hari ini sudah ada PKS katakan mengajukan Pak Anies dan Pak Sohibul Iman itu suatu hal yang menarik. Tentu partai lain akan juga memperhatikan itu," kata Eriko, saat diwawancarai di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (25/6).
Namun, dia menegaskan, bahwa tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung calonnya sendiri. Termasuk PKS yang masih harus berkaolisi dengan partai lain.
Hanya saya sekali lagi dengan segala kerendahan hati tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri, termasuk PDIPerjuangan, termasuk PKS," jelas dia.
Sehingga, pasangan Anies-Sohibul belum tentu bisa berlayar di Pilkada 2024. Terlebih, pendaftaran baru akan di buka pada Agustus mendatang.
"Kan belum tentu kan. Karena belum ada yang namanya keputusan final. Dan ini masih cukup lama teman-teman media, masih nanti bulan Agustus," ucapnya.
"Jangankan itu, satu hari sebelum pendaftaran pun masih bisa berubah, ya namanya kalkulasi politik kan bukan kalkulasi sekedar matematika biasa, tetapi banyak yang dipertimbangkan," imbuh Eriko.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan sinyal positif terhadap pasangan Anies dan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024. Hal itu disampaikan Syaikhu.
Syaikhu menyebut, sinyal tersebut terlihat setelah dirinya bertemu dengan Paloh beberapa waktu lalu.
"Saya terus membangun komunikasi politik dengan Partai Nasdem, khususnya saya sengaja bersilaturahim dengan Pak Surya Paloh, alhamdulillah diterima dengan penuh kehangatan dan dapat sinyal positif untuk membangun kerja sama di Pilgub Jakarta," kata Syaikhu dalam pidato politiknya dalam acara pembukaan sekolah kepemimpinan partai di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (25/6).