Mendagri: Kemenkes dan Gugus Tugas Setuju Pilkada Digelar 9 Desember
"Kemenkes, Gugus Tugas prinsipnya mereka melihat trennya belum selesai di 2021, maka mereka mendukung dilaksanakan 9 Desember," ujar Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR secara daring, Rabu (27/5).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, penyelenggaraan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Tito mengatakan, Kemendagri telah berkomunikasi dengan Kemenkes dan Gugus Tugas ihwal tahapan Pilkada di tengah pandemi.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa yang dilakukan Tiko Aryawardhana saat acara di Plaza Senayan? Pada sebuah acara di Plaza Senayan, Jakarta, lewat unggahan Instagram pribadinya pada 16 Desember, Tiko terlihat sedang menyalurkan keahliannya sebagai DJ.
-
Apa yang dilakukan pada acara Kirab Tebu Temanten? Kirab tebu temanten dimulai dari Gedung Madu Candia, kemudian diarak mengelilingi kompleks pabrik gula. Sebelum diarak mengelilingi kompleks pabrik, sepasang tebu temanten yang diberi nama Kyai Buda dan Nyai Manis singgah di Masjid An-Nur untuk melaksanakan prosesi ijab qobul selayaknya pasangan temanten manusia.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
"Kemenkes, Gugus Tugas prinsipnya mereka melihat trennya belum selesai di 2021, maka mereka mendukung dilaksanakan 9 Desember," ujar Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR secara daring, Rabu (27/5).
Kemenkes dan Gugus Tugas memberikan syarat yaitu perlu dilibatkan dalam tahapan Pilkada. Salah satunya dengan mengatur protokol kesehatan.
"Namun protokol kesehatan agar dipatuhi disusun dengan mengikutsertakan mereka, dan waktu pelaksanaan akan dievaluasi bersama bahkan bisa menjadi pendorong," kata Tito.
Incumbent Tak Diuntungkan
Mantan Kapolri ini menganggap, Pilkada di tengah pandemi akan unik dan menarik. Alasannya, inkumben tak sepenuhnya diuntungkan. Karena banyak lubang untung menyerang dari penantang dengan kebijakan penanganan Covid-19 di daerah. Misalnya masalah bansos.
"Ini justru bisa mendorong bukan menghambat. Ini membuat kepala daerah makin terpacu agar tak dianggap tak mampu mengendalikan. Ini akan mempermudah secara nasional kita bisa mengendalikan Covid," kata Tito.
Selain hal positif, Tito mengakui ada kekhawatiran Pilkada serentak ini menjadi tempat penyebaran. Karena itu, dia berjanji akan sosialisasi agar protokol kesehatan dapat diterapkan.
"Jangan sampai pilkada ini muncul kerumunan yang bisa jadi media penularan itu yang kita sosialisasi ke masyarakat kita masih ada waktu kemudian justru kita balik menjadi peluang untuk menekan Covid karena inkumben akan all out," ucapnya.
(mdk/rnd)