Meutya Hafid Ungkap Sederet Faktor yang Membuat Suara Golkar Naik di Pileg 2024
Politikus Golkar Meutya Hafid menilai ada empat faktor yang membuat suara Partai Golkar naik signifikan di Pileg 2024.
Dari hasil hitung suara KPU sementara, Partai Golkar berada di posisi kedua perolehan suara dengan 15,12 persen.
Meutya Hafid Ungkap Sederet Faktor yang Membuat Suara Golkar Naik di Pileg 2024
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid menilai ada empat faktor yang membuat suara Partai Golkar naik signifikan pada Pemilu 2024 berdasarkan hitung cepat sementara (quick count) KPU.
- Meutya Hafid Ditunjuk Jadi Menteri Komunikasi dan Digital, Jurnalis Hingga Pernah Disandera di Irak
- Meutya Hafid Usul Tidak Perlu Voting Tentukan Plt Ketum Golkar, Waketum Diminta Lakukan Musyawarah Mufakat
- Pengakuan Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Ikut Mundur Urus Golkar, Sindir Politik Terlalu Keras & Kasar
- Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Dari hasil hitung suara KPU sementara, Partai Golkar berada di posisi kedua perolehan suara dengan 15,12 persen.
Meutya Hafid mengatakan, faktor utama kenaikan suara partai berlambang pohon beringin itu adalah kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
“Tentu kepemimpinan Pak Airlangga sebagai Ketum Golkar menjadi salah satu faktor, terutama terhadap keberhasilan para caleg Golkar di pemilihan anggota legislatif 2024,” kata Meutya Hafid dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (20/2).
Ketua Komisi 1 DPR RI itu melanjutkan, Faktor kedua adalah militansi kader-kader Partai Golkar yang terjun langsung ke masyarakat. Ditambah Partai Golkar bisa menyampaikan program dan kebijakan Presiden Joko Widodo di masyarakat.
"Faktor berikutnya, saya rasa suara Golkar naik di Pemilu ini karena Partai Golkar berhasil menggaungkan narasi keberlanjutan program Presiden Jokowi di masyarakat. Kan iklan politik kita (Golkar) juga ada Pak Jokowi dan menampilkan keberhasilan-keberhasilan beliau (Presiden Jokowi) di dalamnya. Terutama program-program ekonomi beliau,” katanya.
Faktor terakhir, kata Meutya, posisi Partai Golkar yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul sementara berdasarkan hasil hitung suara KPU dan quick count.
"Efek Pak Prabowo juga kami rasakan termasuk tingginya efek elektoral dari Mas Gibran yang membuat suara Partai Golkar ikut terdongkrak naik. Efek ekor jas Pak Prabowo mungkin juga karena beliau kan lama berGolkar, beliau salah satu kader terbaik kami juga dulu,”
tegasnya.
merdeka.com