NasDem Minta Polisi Usut Tuntas Teror Ular Kobra Jelang Kedatangan Anies di Tangerang
NasDem berharap, aparat penegak hukum membongkar motif dan otak dari insiden tersebut.
Ketua DPP NasDem Taufik Basari meminta polisi mengusut tuntas aksi teror ular kobra di rumah mantan gubernur Banten Wahidin Halim jelang kehadiran Anies Baswedan di Tangerang. Dia berharap, aparat penegak hukum membongkar motif dan otak dari insiden tersebut.
"Kami meminta Polda Banten mengusut tuntas pelaku teror di rumah Wahidin Halim, serta membongkar motif dan otak dari peristiwa tersebut," kata Taufik Basari, saat dihubungi, merdeka.com, Rabu (25/1).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum dan penindakan. Harus dilakukan tanpa pandang bulu siapapun latar belakang pelaku dan dalangnya," sambungnya.
Kendati demikian, Partai NasDem enggan berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan Anies Baswedan atau tidak. Namun, dia menekankan agar aparat penegak hukum menindak tegas dan kupas tuntas insiden tersebut.
"Namun demikian terlepas dari apa latar belakang peristiwa ini, tentunya aparat keamanan juga punya tanggung jawab untuk memastikan setiap kegiatan partai politik dapat berjalan aman dari gangguan pihak manapun, saya garis bawahi pihak manapun. Karena upaya menghalang-halangi, menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi," tegasnya.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi agar tetap kondusif dan berkualitas. Jangan beri ruang terhadap praktik politik kotor karena akan merugikan seluruh pihak.
Sebab, menjaga demokrasi bukan hanya untuk kepentingan partai atau kelompok tertentu semata tetapi untuk bangsa dan negara.
"Tentu kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktik politik kotor yang jahat," ujar Anggota Komisi III DPR RI itu.
Politik Kotor
Sementara Partai Demokrat menilai teror ular kobra jelang kedatangan Anies di Tangerang merupakan strategi politik tersebut kotor dan norak.
"Kami menyayangkan aksi teror politik seperti ini. Ini cara-cara kotor yang tak sehat," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Rabu (25/1).
Kamhar mengatakan, Anies telah merespon baik terhadap penolakan kehadirannya di daerah. Seperti ketika di Bandung Anies mengenakan kaos 'Abdi nu Ngider, Naha Anjeun nu Kader yang bermakna, 'saya yang keliling, kenapa kamu yang takut'.
"Ini cara yang cerdas merespons cara-cara norak seperti ini. Kami tidak takut, rakyat tidak takut," ujar Kamhar.
Aksi teror politik tidak akan menyurutkan semangat masyarakat yang menyambut Anies. Menurut Kamhar, bukannya membuat takut justru akan menambah semangat.
"Rakyat semakin cerdas, cara-cara intimidatif seperti ini tak akan menyurutkan semangat dan membendung aspirasi perubahan dan perbaikan yang terus bergulir di masyarakat. Bukannya membuat takut, cara-cara seperti ini malah akan semakin menambah dan mengobarkan semangat perjuangan, apalagi di Banten daerah para Jawara," ujar Kamhar.
Teror Sekarung Ular Kobra
Rumah mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim dilempari puluhan ular kobra oleh orang tak dikenal. Teror pelemparan ular itu terjadi jelang kedatangan Anies Baswedan ke Tangerang.
Pantauan di lapangan, puluhan ular kobra masih tersimpan di dalam karung plastik transparan Rabu dini hari (25/1). Puluhan ular itu tergeletak di halaman belakang rumahnya.
Wahidin menganggap puluhan ular berbisa itu merupakan teror politik. Dia menegaskan tidak takut terhadap aksi teror semacam itu.
"Biasa itu politik tidak beradab, kejahatan politik dengan berbagai cara bagaimana menteror untuk menakut-nakuti," tegas Wahidin.
(mdk/tin)