NasDem: Surya Paloh Sedih MK Jadi Alat Politik Keluarga
Diharapkan putusan MKMK besok sesuai dengan harapan etika moral.
Kini, hakimnya tengah menjalani proses oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
NasDem: Surya Paloh Sedih MK Jadi Alat Politik Keluarga
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh prihatin dengan apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. Surya Paloh menilai Mahkamah Konstitusi berubah menjadi alat politik keluarga.
- MKMK Bacakan Putusan Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Cs, Selasa 7 November
- Bawaslu Terbitkan Imbauan buat Partai Politik Peserta Pemilu Cegah Pelanggaran Kampanye
- Pelapor Dugaan Pelanggaran Etik Hakim MK Anwar Usman Keberatan Pembacaan Putusan 7 November
- Sidang Anwar Usman Cs Diputus 7 November, MKMK Minta Masyarakat Tak Lagi Lapor Dugaan Pelanggaran Etik Hakim
Hal tersebut menanggapi putusan MK soal batas usia calon presiden dan calon wakil presiden yang meloloskan putra Presiden Joko Widodo menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Kini, hakimnya tengah menjalani proses oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
merdeka.com
"Pak Surya memang prihatin melihat negara bangsa ini, prihatin pada perilaku-perilaku MK yang dulu kita obsesikan dia adalah negarawan-negarawan yang pikirannya untuk kepentingan bangsa dan negara ternyata mereka sudah menjadi alat-alat politik keluarga, kelompok, nah ini semuanya sedih, tadi di atas semuanya sedih," ungkap Ketua DPP NasDem Effendi Choirie usai pertemuan NasDem dan Din Syamsuddin di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (6/11).
merdeka.com
Menurut politikus yang akrab disapa Gus Choi ini, diharapkan putusan MKMK besok sesuai dengan harapan etika moral.
"(Surya Paloh) prihatin atas apa yang sudah terjadi. Harapannya putusannya sesuai dengan UUD. Putusannya sesuai dengan etika moral, kepatutan, kepantasan, karena itu bagian penting dalam kehidupan bersama ini," ujarnya.
merdeka.com
Bagian dari keprihatinan itu, NasDem berharap bakal capres dan cawapres yang diusung yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bisa memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran
"Kemudian jihad itu artinya bersungguh-sungguh memenangkan Anies. Mereka tadi mengatakan untuk menang kita membutuhkan sekitar 80 juta suara, 1 putaran," ungkap Gus Choi.
"Kalau dua putaran, misalnya tahap awal mungkin 66 juta atau mendekati 70 juta itu bisa mengikuti putaran kedua. Untuk menang dalam putaran kedua ya membutuhkan 80an juta. Sudah dihitung. Mereka berjuang ke arah sana, dengan kemampuan sendiri, uang sendiri, semua sendiri, tidak bisa mengandalkan uang dari oligarki," pungkasnya.