Hari Ini, Hakim Suhartoyo Dilantik Sebagai Ketua MK Gantikan Anwar Usman
Suhartoyo berjanji sebagai ketua MK tidak alergi terhadap kritik demi membangun MK yang lebih baik.
Anwar Usman dipecat sebagai ketua MK karena pelanggaran kode etik berat.
Hari Ini, Hakim Suhartoyo Dilantik Sebagai Ketua MK Gantikan Anwar Usman
Hakim Konstitusi Suhartoyo akan dilantik sebagai Ketua MK hari ini, Senin (13/11). Suhartoyo menggantikan Anwar Usman yang dipecat karena dianggap Majelis Kehormatan MK telah melakukan pelanggaran kode etik berat.
Seperti diketahui, sesuai proses musyawarah mufakat dari rapat pleno hakim konstitusi pada 9 November 2023 lalu, Hakim Konstitusi Suhartoyo terpilih sebagai ketua MK yang baru.
"MK akan menggelar Sidang Pleno Khusus dengan agenda Pengucapan Sumpah Ketua Masa Jabatan 2023-2028 pada Senin (13/11) pukul 10.00 WIB di Ruang Sidang Pleno Gedung I MK."
Kata Juru Bicara MK, Fajar Laksono, melalui pesan kepada awak media, Senin (13/11).
Fajar menjelaskan, pemilihan Ketua MK yang baru dilakukan atas dasar menindaklanjuti Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Nomor: 2/MKMK/L/2023 pada tanggal 7 November 2023.
Disebutkan, usai penjatuhan sanksi pemecatan terhadap jabatan ketua Anwar Usman, maka para hakim MK wajib memilih penggantinya dalam waktu 2x24 jam.
Sebelumnya, Suhartoyo seusai terpilih berjanji membuat publik kembali percaya kepada MK. Dia mengamini, prahara yang terjadi di MK akibat putusan uji materil batas usia minimum calon presiden-calon wakil presiden memantik problematika.
Ke depan, Suhartoyo, memastikan tidak alergi terhadap kritik demi membangun MK yang lebih baik.
"Semangat kami berdua itu tetap sama bahwa yang sekiranya di Mahkamah Konstitusi itu dipandang ada yang tidak baik tentunya itu akan kami perbaiki bersama dna termasuk dengan para hakim yang lain,” jelas Suhartoyo saat jumpa pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis 9 November 2023.
"Kalau memang kami ada yang ke depan tidak baik, ya tak apa-apa kami dikritik berdua. Sehingga kami berdua bisa setiap saat evaluasi. Jadi jangan dibiarkan," kata Suhartoyo.