Suhartoyo Jadi Ketua MK, Golkar: Semoga Jadi Benteng dari Masalah Hukum di Indonesia
"Kita harapkan bisa jadi benteng dari masalah hukum di Indonesia," kata Lodewijk
Mampu menjadi benteng dari masalah hukum di Indonesia.
Suhartoyo Jadi Ketua MK, Golkar: Semoga Jadi Benteng dari Masalah Hukum di Indonesia
Suhartoyo Jadi Ketua MK, Golkar: Semoga Jadi Benteng dari Masalah Hukum di Indonesia
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar Rapat Pleno hari ini, Kamis (9/11). Untuk agenda rapat tersebut yakni pemilihan ketua baru MK pengganti Anwar Usman yang dipecat dari jabatannya.
Pemecatan Anwar Usman ini usai terbukti melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan uji materil dalam beleid Pemilu yang menyangkut batas usia minimum calon presiden dan wakil presiden.
Terkait hal itu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus Ketua MK yang baru mampu menjadi benteng dari masalah hukum di Indonesia.
"Tentunya itu proses internal dari Mahkamah Konstitusi untuk memilih pemimpin. Siapa pun pimpinan dari MK ya kita harapkan bisa jadi benteng dari masalah hukum di Indonesia," kata Lodewijk kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/11).
Dia berharap ketua MK yang baru bisa bertugas sesuai dengan UUD 1945. Terlebih Indonesia bakal menghadapi pemilu 2024.
"Selama dia mengacu kepada UUD 1945, tentunya tidak ada masalah. Apalagi kita akan menghadapi sengketa-sengketa yang terkait dengan Pilpres dan Pileg nanti," katanya
"Kita harapkan dipilih orang-orang yang betul-betul bisa melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, itu saja yang kita harapkan," Sambung Lodewijk.
Suhartoyo Terpilih jadi Ketua MK untuk Lima Tahun
Sebelumnya, Suhartoyo terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (9/11). Penunjukkan ini dilakukan usai sembilan hakim konstitusi musyawarah mufakat dalam Rapat Pleno Hakim yang telah berjalan sejak pukul 09.00 WIB.
Sedangkan, Saldi Isra masih menjabat sebagai Wakil Ketua MK. Nantinya, Suhartoyo akan bertugas selama lima tahun menjadi Ketua MK.
"Yang disepakati dari hasil kami berdua tadi adalah untuk menjadi ketua Mahkamah Konstitusi ke depan adalah Bapak Suhartoyo," kata Wakil Ketua MK Saldi Isra.
Saldi berujar, dalam mufakat tersebut muncul dua nama untuk menjadi Ketua MK. Pertama, Saldi Isra sendiri dan Suhartoyo. Kemudian, dua kandidat itu berunding berdua dan akhirnya dipilihlah Suhartoyo sebagai Ketua MK."Jadi tujuh dari sembilan hakim konstitusi ini sudah ada nama disebut. Kira-kira bagaimana kita menghadapi nama-nama itu? siapa yang mau jadi ketua dan siapa yang mau jadi wakil ketua?" ujar Saldi.
"Sembari melakukan refleksi kami berdua tadi dan dengan dorongan ada semangat untuk memperbaiki Mahkamah Konstitusi setelah beberapa kejadian terakhir akhirnya kami berdua sampai kepada putusan," tambah Saldi.