Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat
Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Saat akan melaut, nelayan harus membayar jutaan rupiah kepada bajak laut.
- Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut
- Cerita Prajurit TNI AD, Anak Nelayan Papua Sekali Tes Langsung Lolos Latihan Berenang di Laut
- Pungli di Lapas Cebongan, 1 Pegawai dan 8 Warga Binaan Terlibat
- Ngobrol Bareng Nelayan Perahu Ketek Palembang, Ganjar Tawarkan KTP Sakti dan Bentuk Koperasi untuk Modal
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan dirinya akan memberantas praktik pungutan liar (Pungli) yang sering dialami oleh para nelayan.
Hal ini dikatakan Ganjar merespons aduan dari seorang nelayan di Indramayu, Jawa Barat, bernama Amirudin yang kerap diminta uang keamanan oleh preman dan biasa disebut sebagai bajak laut.
"Itu termasuk pungli yang masuk dalam hitungan kami. Dan akan kita sikat," tegas Ganjar saat berdialog dengan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12).
Ganjar mengapresiasi keberanian Amirudin secara gamblang menceritakan persoalan yang mereka hadapi terutama terkait pungli.
"Menarik kejujuran mereka menyampaikan bajak laut ini preman. Karena saya tanya petugas apa bukan, (nelayan menjawab) dia preman yang mengamankan para nelayan," jelas Ganjar.
Sebagai Calon Presiden, Ganjar mengatakan dirinya akan menampung keluh-kesah nelayan tersebut. Apalagi, hal ini harus menjadi perhatian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ataupun pihak keamanan yang semestinya berpatroli demi menjaga ketertiban di laut Indonesia.
"Inilah tugas dari Kementerian Keluatan dan dari dari Angkatan Laut untuk bisa membantu para nelayan kita, seandainya menemukan seperti itu mesti ada tindakan penegakan hukum," tegas Ganjar.
"Kalau enggak ya tentu mereka akan merasa bahwa ini sebuah kewajiban padahal itu enggak ada. Kalau pengamanan itu Pol Air akan mengamankan, maka nanti akan kita cek kalau itu praktik terjadi maka penegakan akan di sana," imbuh Ganjar.
Sebelumnya, Amirudin mengeluhkan soal praktik pungutan liar yang dialami saat berlayar untuk mencari ikan. Ia menuturkan biasanya menyetorkan uang sebesar Rp 2-5 juta ke bajak laut dan sebagai bentuk menjaga keamanan mereka ketika melaut.
Amirudin merasa senang ketika keluhan yang dialaminya dapat didengarkan langsung oleh Ganjar Pranowo. Terlebih Ganjar merupakan calon orang nomor satu di Indonesia.
"Insyallah kalo jadi Presiden (Ganjar) bajak laut enggak ada dan angkatan laut harus ada razia biar aman dan (bajak laut takut). Nelayan kalo ada bajak laut pasti lari kalo kelihatan," ujar Amirudin.