PAN Diprediksi Kembali Melenggang ke DPR di Pemilu 2024
PAN dinilai memiliki ceruk suara yang tersebar di berbagai kelompok.
Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan menilai, Partai Amanat Nasional (PAN) selalu terbuka dan menempatkan diri sebagai partai milik semua kelompok dan golongan. Keterbukaan itu membuat PAN bisa meraih simpatik masyarakat menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Rafif menyebut peluang PAN untuk melenggang ke DPR dan melewati parliamentary threshold (PT) cukup besar. Sebab, PAN memiliki ceruk suara yang tersebar di berbagai kelompok.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Kenapa Anies Baswedan ingin mendirikan partai politik? Mungkin pemikiran beliau dan harus kita hargai karena beliau ingin terus berkontribusi, menggunakan bahwa beliau memiliki banyak pemikiran yang bisa diintegrasikan disatukan perjuangan wadah gerakan,
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
“Karena masih ke-diverse suaranya masih cukup besar ya. PAN partai lebih inklusif,” kata Rafif, Selasa (30/5).
Rafif mengatakan, PAN dapat memanfaatkan efek ekor jas dari endorsement capres yang disukai oleh pemilihnya. Rafif menyebut PAN dan sejumlah partai dapat mulai memetakan konstituen-konstituennya untuk kemudian bisa dikonversi menjadi suara potensial di Pemilu 2024.
“Yang paling masuk akal dari partai-partai ini adalah kemudian memanfaatkan efek ekor jas, misal dengan endorsement capres,” kata Rafif
Hal senada disampaikan akademisi politik Harvard University, Seth Soderborg. Dia menyebut, PAN berpeluang besar meraih limpahan suara di Pileg 2024.
Menurutnya, meski survei saat ini menunjukkan PAN masih berada di bawah parliamentary trehshold, prediksi tersebut selaras dengan tren elektabilitas PAN yang terus meningkat.
"Sebenarnya bukan hanya PAN, tapi PAN salah satu yang paling konsisten," ungkap Seth Soderborg.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com