Pelaksanaan Pilkada 2020 Diharapkan Tanpa Abaikan Kesehatan
Jadwal Pilkada 2020 diminta tetap dilaksanakan sesuai aturan yang telah disahkan yakni 9 Desember 2020. KPU menggelar simulasi model penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 pada Juli mendatang.
Jadwal Pilkada 2020 diminta tetap dilaksanakan sesuai aturan yang telah disahkan yakni 9 Desember 2020. KPU menggelar simulasi model penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 pada Juli mendatang.
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rusdi Ali Hanafia mengatakan, pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 harus mengedepankan protokol kesehatan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Dalam menjaga keseimbangan demokrasi maka diperlukan adanya pergantian kepemimpinan baik dari daerah sampai ke pusat. Dan juga harus mengedepankan protokol kesehatan," ujar Rusdi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/6).
Menurut Rusdi, keseimbangan demokrasi berjalan dengan baik, maka dengan sendirinya sendi-sendi kehidupan, baik ekonomi, kesehatan, hukum, pendidikan, sosial budaya lainnya juga ikut bergerak dan seimbang.
"Kita harus mampu memberikan solusi dalam menyongsong Pilkada Serentak di dalam kondisi pandemi Coronavirus, bukan malah menyerah pada keadaan," kata Rusdi.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran calon kepala daerah yang akan berlaga di 270 wilayah dalam Pilkada Serentak 2020 dibuka pada 4-6 September mendatang. Masa kampanye mulai 26 September dan pemungutan suara pada 9 Desember.
Baca juga:
Bertemu Ketum PAN, Bobby Nasution Bilang Minta Masukan Soal Kota
Mantan Anggota KPU Kritik Proses Pilkada 2020 yang Tawar Menawar
Bukan e-Voting, KPU akan Gunakan Rekap Elektronik di Pilkada 2020
PMI Imbau Pengurusnya yang Maju Pilkada 2020 Nonaktif Sementara
Bulog Siap Bantu Distribusikan Peralatan Pilkada Serentak