Penyangkalan PBNU,PKB dan PPP tanggapi pengakuan Mahfud MD
Batalnya mantan ketua MK itu lantaran dirinya bukan berasal dari NU. Sehingga ada ancaman kepada Jokowi tak mendapat dukungan bila pasangannya bukan dari NU.
Beberapa hari lalu, Mahfud MD blak-blakan mengenai kronologi batalnya menjadi cawapres Jokowi. Dia mengaku partai koalisi seperti PKB tak setuju jika Jokowi memilihnya. Padahal hingga sore sebelum pengumuman cawapres, nama Mahfud yang dipilih Jokowi.
Selain itu, batalnya mantan ketua MK itu lantaran dirinya bukan berasal dari NU. Sehingga ada ancaman kepada Jokowi tak mendapat dukungan bila pasangannya bukan dari NU. Mengetahui pengakuan Mahfud MD, PBNU dan partai-partai koalisi menyangkal dengan tegas. Berikut sangkalannya.
-
Apa yang dibahas Mahfud MD dengan Gubernur Rusdy Mastura? Mahfud mengatakan Gubernur Rusdy menyampaikan terkait peristiwa 1965 di Sulteng.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Dimana Mahfud MD bertemu Gubernur Rusdy Mastura? Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menerima Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Kantor Menko Polhukam RI, Selasa (22/8).
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Mengapa Mahfud Md menghindari kampus-kampus saat kampanye Pilpres 2024? Menurut dia, ada tujuan baik mengapa hal itu dilakukan. "Saya Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya sejak 2022, saya rajin datang ke UB, tapi selama musim kontestasi pilpres saya tidak datang, saya menjaga diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi rektor," kata Mahfud saat Halal Bihalal Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) di Auditorium Kementerian PUPR seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/5).
Sangkalan PBNU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berkukuh menyebut Mahfud MD bukan kader NU. Pernyataan ini salah satu yang membuat Mahfud batal mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Padahal Mahfud mengaku dia merupakan NU sehingga cukup heran dengan pernyataan Said Aqil.
Said Aqil menilai apa yang diungkapkan Mahfud MD adalah guyonan. Sehingga dia tak perlu merencanakan bertemu dengan Mahfud MD untuk mengklarifikasi hal tersebut. "Katanya itu guyon, ya saya tanggapi saja itu guyon," kata Said di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8).
PKB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak pernah berusaha menjegal langkah Mahfud menjadi cawapres dengan menggantikannya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. Menurutnya, surat yang beredar dari Ketua PBNU Robikin Emhas terkait tenggat waktu pemilihan cawapres bukanlah sebuah ancaman.
"Enggak pernah ada berita menjegal, yang ada hanya judul berita NU mengancam keluar, padahal judul itu enggak sama dengan isinya," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Sangkalan PPP
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy membantah pernyataan Mahfud MD yang menyebut Jokowi berada di bawah tekanan partai politik pendukung saat menentukan cawapres. Dia mengatakan keputusan memilih cawapres sepenuhnya berada di tangan Jokowi.
"Presiden menegaskan, beliau tidak dalam perasaan terintimidasi oleh siapapun, tidak dalam perasaan tertekan oleh siapapun di dalam proses pengambilan keputusan tentang cawapres," ujar pria yang akrab disapa Rommy itu di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.