Perludem: Penundaan Pemilu Lebih Berbahaya dari Narasi Presiden 3 Periode
Alasannya, Titi mengilustrasikan, presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga. Dia harus berkeringat untuk menang di pemilu.
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut, strategi paling populer yang digunakan untuk pemimpin politik tetap berkuasa adalah dengan menunda pemilu. Menurutnya, menunda pemilu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode.
"Ternyata penundaan pemilu adalah strategi yang digunakan untuk menerabas masa jabatan sehingga yang saya anggap itu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode," katanya dalam diskusi 'kata pakar bila pemilu ditunda', Minggu (6/3).
-
Kapan Pemilu Presiden 2024 dilaksanakan? Pemilihan ini akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024, bersamaan dengan pemilihan umum anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD di seluruh Indonesia.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu Presiden akan diselenggarakan pada tahun 2024? Pada 2024 nanti, Indonesia akan dihadapkan pada dua pemilihan umum, pemilihan presiden pada Februari, dan pemilihan kepala daerah pada November.
-
Kenapa Jokowi ingin Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat? Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi," jelasnya.
-
Apa yang diubah Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024? Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang terbatas 17 orang. “Ada kesepakatan baru, sekarang 19 orang. Sebelumnya MK hanya memperbolehkan pemohon membawa 17 orang terdiri dari 15 saksi dan 2 ahli,” kata Fajar kepada awak media di Gedung MK Jakarta, Selasa (26/3/2024).
-
Siapa saja calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pemilu 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
Alasannya, Titi mengilustrasikan, presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga. Dia harus berkeringat untuk menang di pemilu.
"Presiden 3 periode sama sama berbahaya karena pengingkaran terhadap konstitusionalisme demokrasi, tapi presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga," ucapnya.
"Jadi menerabas pembatasan jabatan melalui ikut pemilu, ikut pemilu dia bisa kalah bisa menang, tapi dia harus berkeringat untuk ikut pemilu, sehingga dia bisa punya masa jabatan lebih panjang," sambungnya.
Sedangkan, bila dilakukan penundaan pemilu bahkan sampai 2 tahun, maka presiden akan menerima masa jabatan tanpa harus ikut pemilu atau tanpa mendapatkan legitimasi rakyat secara langsung.
Titi berujar, tindakan itu sebagai karpet merah untuk menambah masa jabatan presiden dengan menerabas masa jabatan tanpa harus berkeringat mengikuti pemilu.
"Sehingga dia menjadi sesuatu yang lebih berbahaya dibanding presiden 3 periode sekalipun," ucap Titi.
Meski begitu, bagi Titi, presiden 3 periode ataupun penundaan pemilu dua duanya harus ditolak.
"Di penghujung 2021, hampir tidak ada negara lain yang menunda pemilu karena pandemi, apalagi pemilu kita masih di 2024," tandas Titi.
(mdk/eko)