Pertarungan PDIP, Gerindra dan Golkar akan Bentuk Pemerintahan Kuat di 2024-2029
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat simulasi pertarungan PDIP, Gerindra dan Golkar di Pilpres 2024. Dengan skenario ketiga partai tersebut bakal mengusung capresnya masing-masing.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat simulasi pertarungan PDIP, Gerindra dan Golkar di Pilpres 2024. Dengan skenario ketiga partai tersebut bakal mengusung capresnya masing-masing.
"Kalau kita membayangkan atau membuat simulasi PDIP vs Gerindra vs Golkar artinya 3 partai besar masing-masing king maker-nya memutuskan mengajukan capres masing-masing, PDIP mengajukan capres sendiri kadernya apakah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam pemaparan survei 3 king/queen maker Pilpres 2024 dan komplikasinya, Kamis (17/6).
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
Kemudian, Gerindra tetap ingin mematok harga mati Prabowo sebagai capres. Sehingga, Prabowo akan maju sebagai capres dengan tambahan koalisi partai lain.
"Dan terakhir Golkar tetap ingin menjadi capres atau minimal cawapres Airlangga menjadi calon wakil presiden dari seorang calon presiden yang memiliki daya tarik di pemilih muslim," ucapnya.
Namun, lanjut Adjie, jika skenario ini terjadi ia menduga tiga partai tersebut bisa bersatu kembali membentuk pemerintahan yang kuat. Terlepas siapapun capres yang menang dari tiga partai itu.
"Karena kita melihat potensi dan histori komunikasi antara tiga partai ini memang cukup kuat dan tiga partai ini juga saling membutuhkan. Jadi kalaupun akhirnya skenario ketiga terjadi siapapun yang terpilih sebagai calon presiden tiga partai ini punya potensi untuk kembali bersatu membentuk pemerintahan yang kuat," pungkasnya.
Baca juga:
LSI Denny JA: Ganjar Diuntungkan Secara Elektoral Karena Dianggap 'Dizalimi' PDIP
PDIP Ngotot Capres, Duet Prabowo-Airlangga Terjadi
Airlangga Mengalah, Koalisi 'Gajah' Lahir di Pemilu 2024
Peluang Airlangga Jadi Cawapres Lebih Tinggi, Seperti Ma'ruf Amin dan Boediono
LSI Denny JA: Isu 98 Akan Kembali Dimunculkan Bila Prabowo Maju Capres 2024