Pimpinan Komisi II DPR Terima 4 Pesan Berisi Paket Anggota KPU-Bawaslu Terpilih
Saan memastikan, Komisi II belum mengambil keputusan siapa saja anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa mengungkapkan, dirinya mendapat empat pesan berantai yang berisi paket nama anggota KPU RI dan Bawaslu RI 2022-2027 terpilih. Padahal, Komisi II masih menjalankan uji kelayakan dan kepatutan dan belum menggelar rapat pleno untuk memutuskan anggota KPU dan Bawaslu.
Saan mengaku, mendapatkan pesan yang menyebut anggota KPU dan Bawaslu telah disepakati. Nama-nama dalam pesan yang ia dapat juga berbeda-beda.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Siapa yang menjabat di Komisi IX DPR RI? Kris Dayanti, saat menjadi anggota DPR RI, menjabat di Komisi IX yang mengurusi kesehatan, tenaga kerja, dan kependudukan.
-
Apa yang diputuskan DKPP terkait Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan jajarannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi soal putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari dan jajaran melanggar kode etik terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Apa tugas Arsul Sani di Komisi II? Tugas Arsul di Komisi II untuk memperkuat suara dan sudut pandang PPP terkait agenda revisi undang-undang dan pemilu.
"Saya juga mendapatkan empat paket yang beredar, dengan nama berbeda. Ada yang tulisan tangan ada yang ketik dan sebagainya," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2).
Saan memastikan, Komisi II belum mengambil keputusan siapa saja anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih. Komisi II akan melakukan rapat pleno pengambilan keputusan setelah uji kelayakan dan kepatutan selesai malam ini.
"Saya pastikan bahwa fit and proper sedang berlangsung pemilihan baru direncakan nanti malam setelah semuanya melakukan fit and proper test, saya pastikan itu belum terjadi," katanya.
Menurut Saan, nama-nama yang beredar ini hanya spekulasi saja. Sama halnya ketika beredar nama-nama calon menteri menjelang Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet.
"Nanti dari nama yang beredar spekulasi itu karena enggak banyak tentu pasti ada yang sama ada yang enggak, ada yang memang kenyataan jadi terpilih atau tidak itu hal biasa," katanya.
Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI memastikan Komisi II tidak akan terpengaruh dengan paket nama-nama ini. Komisi II akan memilih anggota KPU dan Bawaslu yang baru berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan. Serta melihat semua proses sejak seleksi dan rekam jejak calonnya.
"Agar kita benar-benar mendapatkan penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu yang benar-benar berintegritas yang benar menjadi lokomotif dalam pelaksanaan pemilu 2024," ujar Saan.
Sebelumnya, beredar pesan berantai yang menyebutkan nama anggota KPU dan Bawaslu yang disepakati partai koalisi. Tertulis nama organisasi dan partai yang mendukungnya. Pesan semacam ini juga pernah beredar ketika uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU dan Bawaslu RI dimulai pada Senin (14/2). Pesan itu dikirim oleh akun anonim melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Begini bunyi pesan berantai tersebut:
Final KPU-Bawaslu hasil rapat partai koalisi di Hang Tuah, Selasa malam (15/02).
KPU :
1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)
2. Hasyim Asyari (Ansor/PMII/PKB)
3. Betty Epsilon (HMI/Nasdem)
4. I Dewa Kade (GMNI/PDIP)
5. Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP)
6. Yessy Momongan (GAMKI/Gerindra)
7. Viryan (HMI/Gerindra)
Bawaslu :
1. Rahmat Bagja (HMI/Golkar)
2. Fuadi (HMI/Gerindra)
3. Totok (GMNI/PDIP)
4. Aditya Perdana (HMI/Nasdem)
5. Mardian (PMII/PKB)