Prabowo Ingin Zaken Kabinet, PPP: Parpol Punya Banyak Orang Profesional
Menurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek menilai, zaken kabinet yang diinginkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto bukan berarti menteri-menteri yang akan ditunjuk berasal dari kalangan profesional saja. Menurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
"Yang namanya zaken kabinet itu bisa berasal dari manapun. Artinya apa? Zaken kabinet itu adalah seorang menteri, anggota kabinet yang bisa profesional dalam bidangnya. Tidak melihat latar belakangnya, apakah karena dia itu latar belakang partai politik, atau latar belakang non partai politik," kata Awiek, kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
- Prabowo Blak-blakan Alasan Pilih Pensiunan Jenderal Polisi Masuk Kabinet: Saya Lihat Hati Bukan Latar Belakang
- Wanti-Wanti Prabowo ke Calon Menteri, Kabinet Harus Solid
- Sejarah Kabinet Zaken di Indonesia, Bakal Ditiru Prabowo?
- Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
"Nah, jangan sampai dipahami bahwa zaken kabinet itu adalah menteri yang harus dari kalangan profesional atau non partai politik. Karena di parpol itu banyak orang-orang yang profesional," sambungnya.
Awiek lantas memberi contoh Menpan-RB Azwar Anas dan Menkumham Supratman Andi Agtas yang sama-sama berasal dari partai politik. Nyatanya, meski mereka berasal dari partai, keduanya memiliki kinerja yang bagus di pos kementeriannya masing-masing.
"Dan tidak ada persoalan. Meskipun kita juga memahami bahwa ada menteri-menteri juga yang terkena kasus hukum. Tetapi sekali lagi, itu bukan gara-gara menterinya berasal dari partai ataupun tidak berasal dari partai. Semuanya tergantung dari kinerja yang dilakukan selama menjabat sebagai pembantunya Presiden," tutur Awiek.
Kendati demikian, Awiek menegaskan partai tidak mungkin sembarangan dalam mengusung seseorang sebagai calon menteri. Dia menyebut, orang yang akan diajukan sebagai calon menteri pasti dilihat dulu portofolionya.
"Misalkan, kementerian di bidang hukum dan HAM. Kemarin jatahnya PDIP. Terus hari ini ditempati kolega saya, Pak Supratman Gerindra. Beliau kan memang S1, S2, S3-nya bidang hukum dan punya sejarah panjang di dunia advokat, dan kemarin mimpin Baleg 2 periode. Kan itu profesional dengan sendirinya," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan zaken kabinet di dalam pemerintahannya nanti. Muzani mengatakan, mereka yang menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran haruslah orang-orang yang ahli di bidangnya.
"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yg ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol," ujar Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
"Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," pungkas dia.