PSI Gelar Konvensi Lewat Debat Kandidat Untuk Pilkada Surabaya
DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya menggelar debat bakal calon Wali Kota Surabaya. Debat ini merupakan bagian dari Konvensi PSI untuk Kepala Daerah Surabaya 2020.
DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya menggelar debat bakal calon Wali Kota Surabaya. Debat ini merupakan bagian dari Konvensi PSI untuk Kepala Daerah Surabaya 2020.
Panelis yang bertugas untuk menggali jawaban para kandidat adalah Dr. Rusdianto Sesung, Ahli Pemerintahan dan Otonomi Daerah serta Dekan Universitas Narotama Surabaya. Panelis kedua adalah Wasekjen PSI, Danik Eka Rahmaningtyas.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Kedua panelis mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dalam menggali potensi para kandidat konvensi Calon Walikota Surabaya. Berdasarkan undian, Dr. Rusdianto Sesung mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada Zahrul Azhar dan Sally Azaria, sedangkan Danik Eka Rahmaningtyas menggali jawaban dari Dwi Astutik, Budi Santoso, dan Andy Budiman.
Rusdianto Sesung mengajukan pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan oleh Zahrul Azhar dalam mengatasi gap besar antara Retribusi dan Pajak Daerah.
Menurut Zahrul Azhar, hal itu terjadi karena kurang rapinya dalam manajemen pengelolaan retribusi dan adanya potensi kebocoran PAD sampai 10-15%.
Bila diberi amanah menjadi Walikota Surabaya, Zahrul Azhar akan melakukan transparansi dan revitalisasi data yang ada di Surabaya.
"Serta me-remanajemen dan mengurangi kebocoran-kebocoran yang ada di beberapa sektor," jelas Zahrul, Sabtu (4/7).
Danik menanyakan kepada Dwi Astutik, apa strategi yang akan dilakukan untuk meminimalisir tingkat pengangguran dengan latar belakang pendidikan SMA di Surabaya.
"Selain melakukan pemetaan, maka salah satu cara adalah bekerjasama dengan berbagai pihak menyiapkan BLK-BLK untuk menyiapkan lulusan SMA untuk siap kerja," jawab Dwi Astutik.
"Selain itu, ribuan UMKM bisa bekerja sama dengan anak-anak lulusan pekerja sehingga mereka bisa menjadi pengusaha muda dan membantu UMKM yang sudah siap dimasukkan ke dalam digital marketing dan menjadi marketing place nantinya," lanjut Dwi Astutik.
Pertanyaan tentang masalah tata kota dan kepadatan penduduk diajukan Danik kepada Andy Budiman, Wakil Sekjen DPP PSI tersebut menanyakan, apa penataan kota yang dilakukan Walikota sebelumnya masih relevan melihat kondisi perkembangan penduduk yang semakin padat yang berpotensi menyebabkan masalah lingkungan seperti air bersih, sampah, kemacetan.
Andy mengatakan, seperti kota-kota besar di dunia lainnya, Surabaya harus membuka opsi seluas-luasnya untuk mendorong vertikalisasi bangunan. Menurut dia, dengan cara begitu akan mengatasi problem ruang yang dihadapi.
Salah satu solusi adalah membangun perumahan rakyat yang murah, mungkin semacam rusunawa di Jakarta, yang diberikan kepada warga yang selama ini menempati perkampungan padat dan tidak sehat.
“Dengan adanya sistem perumahan rakyat ini, pertama mampu mengurangi cost warga soal transportasi saat bepergian apabila mereka tinggal di pinggir wilayah Surabaya maupun di luar wilayah Surabaya, selain itu dengan cara demikian juga tidak menghabiskan waktu di jalan sehingga bisa tetap produktif,” jawab Andy Budiman.
Andy menambahkan, Seluruh bangunan harus melalui proses Amdal karena merupakan salah satu syarat mutlak demi keselamatan warga dan lingkungan. Tidak boleh ada yang dilanggar dalam proses pembangunan.
Menurut dia, saat ini waktu yang tepat bagi Surabaya untuk memberi contoh dalam mendorong dibangunnya bentuk perumahan yang baru seperti kota-kota lain di dunia. Dibuka opsinya bagi para investor membangun gedung kemudian pemerintah membantu membangun perumahan rakyat bersubsidi yang terjangkau.
“Jadi proses Amdal tetap harus ada dan tidak boleh terlewati.”
Debat Bakal Kandidat Wali Kota Surabaya dilaksanakan secara online, dan disiarkan secara langsung melalui Youtube resmi Partai Solidaritas Indonesia.
Dengan demikian seluruh warga Surabaya berkesempatan untuk menonton keseluruhan debat kandidat yang berlangsung selama dua jam tersebut.
Warga juga berkesempatan untuk memberikan komentar terhadap setiap paparan para kandidat melalui kolom komentar di halaman Youtube tersebut.
(mdk/rnd)