Putra Megawati Rilis Komik Kisah Hidup Bung Karno dalam HUT 46 PDIP
Cerita dalam komik itu diawali dengan gambar tentang Surabaya yang menjadi kota kelahiran Soekarno pada masa kolonial. Di kota pelabuhan itulah kedua orang tua Soekarno bermukim setelah hijrah dari Bali.
Sejarah hidup proklamator Soekarno dikisahkan kembali dalam bentuk komik. Komik berjudul 'Bung Karno Bapak Bangsa' akan dibagikan dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-46 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Kamis (10/1).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan komik tersebut hasil cipta karya cucu Bung Karno, M Prananda Prabowo. Prananda adalah putra Ketua Umum PDI Perjuangan dan Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno di Surabaya? Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja. Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut. Kasih Sayang Soekarno Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kenapa Soekarno dipenjara di Jalan Banceuy? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
"Kami luncurkan karya soal sejarah Bung Karno, dibuat dalam bentuk komik. Ini dari Mas Prananda Prabowo," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
Komik itu adalah salah satu upaya PDI Perjuangan untuk melaksanakan tugas sejarah untuk menggelorakan semangat dan cinta Tanah Air.
"Sehingga berbagai upaya untuk menggelorakan semangat, rasa cinta tanah air itu, betul-betul kami gelorakan bersama dengan baik," kata Hasto.
Komik 'Bung Karno Bapak Bangsa' memiliki 36 halaman. Kepala Situation Room DPP PDIP, Prananda Prabowo, menampilkan kisah hidup Bung Karno sejak lahir, sampai menjadi Presiden RI pertama dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang digelar pada 18 Agustus 1945.
Cerita dalam komik itu diawali dengan gambar tentang Surabaya yang menjadi kota kelahiran Soekarno pada masa kolonial. Di kota pelabuhan itulah kedua orang tua Soekarno bermukim setelah hijrah dari Bali.
Berbagai detil kisah hidup Soekarno sejak kecil disampaikan. Termasuk soal sejarah pendidikannya di Eerste Inlandsche School atau Sekolah Dasar Bumiputra dan Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto.
Pada usia 14 tahun, Soekarno sudah ditempa langsung oleh HOS Tjokroaminoto yang dikenal sebagai guru para pendiri bangsa. Dua tahun kemudian, Soekarno sudah bergabung dengan Tri Koro Dharmo yang menjadi embrio organisasi kepemudaan Jong Java.
Soekarno pula yang memperkenalkan sebutan peci saat pertemuan Jong Java di Solo pada 1921. Istilah peci diambil dari 'petje' dalam bahasa Belanda yang artinya kopiah atau topi kecil.
Komik juga mengisahkan soal masa kuliah Bung Karno di Technische Hooge School yang menjadi cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB). Di masa itulah Bung Karno mengenal tokoh-tokoh lain seperti Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusomo dan lainnya.
Kisah hidup Soekarno memulai aktivitas politik kepartaian juga diceritakan. Termasuk bagaimana Soekarno harus menghadapi taring hukum Pengadilan Kolonial Hindia Belanda. Kisah-kisahnya selama menjalani masa hukuman dan pembuangan, serta pergulatan pemikirannya pun dibahas di komik.
Setelah lepas dari pengasingan, kisah Soekarno semakin mengobarkan perlawanan rakyat terus diangkat. Bersama Hatta, Soekarno mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai strategi.
Ikhtiar Soekarno dan kawan-kawannya membuahkan hasil. Soekarno memanfaatkan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bentukan Jepang guna membulatkan tekad untuk merdeka.
Dalam sidang BPUPKI yang digelar 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan Pancasila. Kelak, gagasannya tentang Pancasila itu yang akhirnya masuk dalam Pembukaan UUD 1945.
Akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hadapan 300 orang. Sehari kemudian, sidang PPKI mendaulat Soekarno sebagai presiden, sedangkan Bung Hatta sebagai wakilnya.
Baca juga:
Janji Megawati ke Soekarno: One Day, You Will Come Back Again
Megawati Minta Kader PDIP Tak Menghujat Soeharto
Ziarah ke Makam Bung Karno, Sandiaga Ingin Ciptakan Indonesia Adil dan Makmur
Menelusuri Jejak Pengasingan Bung Karno di Sumut
Aktivis Muda NU: Ulama dan Bung Karno Ingin Indonesia Jadi Surga, Bukan Negara Islam
Sudirman Said Sebut Soeharto Guru Pembangunan, Bukan Korupsi
Djarot: Bung Karno Secara Fisik Sudah Wafat tapi Tetap Bisa Menghidupi Warga Blitar